Traveling menuju bahagia. Yakinkah itu ?
Ide menulis tentang bahagia terpikirkan ketika aku melihat salah satu caption instagram seorang kawan.
Tidak lama dari itu aku posting dengan memberi jawaban pendapatku tentang bahagia.
Mungkin ada langsung paham maksudku , mungkin juga tidak atau tidak perduli dengan caption yang kutulis.
Tapi,
Aku sendiri ingin berbagi bahwa bahagia itu sejatinya bukan tentang keadaan tetapi tentang bagaimana.
Salah satu yang menjadi perhatianku saat ini adalah banyak orang berpikir kalau dengan traveling menuju bahagia.
Buktinya saat orang berkata ” traveling terus, bahagia banget hidupmu. “
Tentang arti
Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. ~ Wikipedia
Begitu yang di jelaskan oleh Wikipedia, aku sendiri dari informasi mendapatkan satu hal yang menjadi kunci.
Kecukupan
Bahagia itu tentang kecukupan dan hal itu rasanya setiap orang punya batasan yang berbeda-beda.
Tentang traveling menuju bahagia adalah sebagian orang yang merasa bahwa dengan kecukupan traveling bisa membawa kebahagian.
Menikmati waktu
Ada banyak cara menikmati waktu dan itu adalah bagian terpenting bagaimana merasakan bahagia.
Merasa bahagia,
Iya, karena sesungguhnya buatku bahagia itu sudah ada dalam diri, seperti apa kita merasakannya semua tergantung bagaimana kita mengaturnya.
Seperti halnya ketika aku traveling bersama sahabat, atau hanya sekedar duduk menikmati teh dengan membaca buku.
Menikmati waktu buatku sama halnya menikmati hidup, karena tak ada yang lebih berharga dalam hidup selain waktu.
Sehebat apapun manusia tak ada yang mampu mengatur waktu, kapan dia berhenti atau berjalan tidak ada yang tahu.
Begitu juga dengan berbahagia , bukan tentang traveling tapi bagaimana menikmati hidup dengan menikmati waktu.
Traveling itu mengenal hal baru
Bersama waktu yang dibilang cukup lama berkawan denganku, sebagian besar kujalani dengan traveling.
Semuanya buatku mengajarkan tentang hal baru.
Bisa saja tempat yang sama dengan berkunjung bersama orang yang sama akan mendapatkan hal yang baru.
Waktu itu banyak menggores hal yang berbeda setiap detiknya.
Itulah cerdasnya waktu bahkan aku bilang ajaib.
Semua bisa berubah.
Karena itu kukatakan traveling itu mengenal hal yang baru.
Bagaimana dengan mengenal hal yang baru ada banyak pengetahuan yang di beri.
Bersuka atau tidak semua tergantung bagaimana setiap pribadi merasakannya.
Pengetahuan itu Harta
Seperti itulah yang aku pahami sepanjang waktu bersamaku, pengetahuan itu harta, dengan itu bisa menghasilkan banyak hal.
Traveling salah satu hal terbesar dalam langkahku untuk mengetahui banyak, perkara berbahagia atau tidak bukanlah hal terpenting.
Seperti halnya apa yang sudah di tulis di Instagram bahwa bahagia itu sudah milik sejak aku tercipta.
Traveling buatku bukanlah cara menuju bahagia terbukti ada seorang kawan saat kembali dari traveling terlihat menyedihkan.
Menurutku,
Jika traveling menuju bahagia ketika pulang dengan segala perkara yang menyulitkan tentu bisa menerima dengan sukacita setiap perkara.
Walau sesulit apapun.
Nyatanya ada yang tak seperti itu. Setelah traveling diberi perkara sulit tidak menerima dengan baik justru membuat semakin rumit.
Maka lebih tepat traveling itu mengenal hal baru yang membawa pengetahuan. Dengan mengetahui banyak tentu bisa menghasilkan banyak.
Apapun, baik itu tentang kebahagian ataupun hal-hal yang lain.
Bukan tentang kebahagian semata, lebih dari itu.
Tentang bahagia semua itu hanya sebuah rasa, sedangkan traveling tentang pengetahuan dimana sejatinya itu bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Kesimpulan
Akhirnya menurutku traveling memang bisa menjadikan rasa bahagia namun bukanlah sesuatu yang lebih tepat.
Lebih tepat adalah
Traveling itu mengenal hal yang baru membawa lebih banyak pengetahuan untuk kebaikan dan bermanfaat.
Kalau kamu gimana ?