Tulisan tidak semua dibayar dengan uang ini khusus untuk yang percaya dengan keajaiban, percaya dengan bahwa apa yang ditabur itu yang akan dituai.
Sejujurnya aku awalnya tidak ingin menulis ini, tapi ketika membaca dan komen di tulisan Iyos di lima pertanyaan seputar traveling yang mengganggu, akhirnya ingin berbagi melalui tulisan ini.
Terlihat tidak realistis tapi aku sendiri membuktikan bahwa uang bukan alat utama untuk bisa menikmati hidup.
Bahkan ada seorang kawan pertama mengenalku , kata tersimpan dibenaknya tentang aku adalah ketika aku berbagi cerita tentang tidak semua dibayar dengan uang.
dan sekarang aku berbagi disini.
Uang itu ALAT untuk mencukupi kebutuhan dan menikmati hidup.
Uang memang penting karena itu menjadi alat untuk kita mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan. Bukan tujuan hanya ALAT dan aku selalu mengingat itu.
Banyak hal aku bisa dapatkan dalam hidup dan itu tidak dibayar dengan uang. Kali ini berbagi ada lima hal sering aku dapatkan dan itu semua tidak semua dibayar dengan uang.
1. Makan
Seringkali ketika aku butuh makan ada yang memberi dan ingat sekali saat itu belum mendapatkan pekerjaan dan secara langsung belum punya pendapatan. Satu rupiahpun aku tidak punya, tapi bisa makan dan bisa tinggal di tempat nyaman.
– Aku diberi tempat tinggal oleh orang tua seorang kawan , bebas menempatinya sampa mendapatkan pekerjaan, diberi makan dengan syarat hanya setiap hari membersihkan rumah tersebut.
2. Pakaian.
Dulu aku termasuk orang yang tidak perduli dengan penampilan ( kadang sekarang juga seh hehehe ) karena tidak mampu. Cukup yang ada aja, tapi aku bisa mendapatkan pakain yang jauh dikatakan pantas dengan tidak semua dibayar dengan uang.
– Dalam hidupku saat ini sahabat adalah harta paling berharga, karena mereka membuat aku bisa berubah jauh lebih baik , saat butuh sepatu, pakaian, bedak, bahkan lipstick pun mereka menyediakannya.
3. Ilmu
Ilmu itu mahal begitu kata orang dan aku mempercayai itu, aku salah satu orang yang kurang beruntung bisa sekolah tinggi, tapi sungguh beruntung karena tanpa kuliah bisa mengerti banyak hal dan mendapatkannya dan tidak semua dibayar dengan uang.
– Pertama kali kerja di kantoran tugasku adalah menyusun berkas , dan selanjutnya diajarkan banyak hal oleh atasanku bahkan seringnya CEO atau pemilik perusahaan langsung mengajarkannya. Aku memang suka baca , tidak mampu membeli dan buku tersebut seringnya diberi dan melihat bahwa tidak semua dibayar dengan uang.
4. Travelling
Yeaaahh ini mungkin paling membuat kawan-kawanku melihatku terlihat berfoya-foya karena mereka melihatku jalan kesana kemari, dan mereka tidak tahu kalau aku mendapatkan itu tidak semua dibayar dengan uang.
– Malaikat adalah sebutan untuk sahabatku yang selalu ada dan membuat aku menjadi lebih baik, mereka inilah yang mengajak aku mengenal daerah baru.
Aku ingat sekali waktu pertama kali ke Bandung, diajak ke satu restoran yang aku sendiri waktu itu heran kenapa makan saja pakai gaun atau berpakaian rapi, dan itu harga makanannya membuatku waktu itu menelan ludah, dan aku bisa menikmati itu tanpa harus membayar.
– Saat ini jika aku kesatu tempat disudut Indonesia , selalu ada yang menampungku ( minimal tempat tinggal gratis , bahkan kadang mereka memaksaku mengembalikan uang yang aku bayar saat makan bersama di restoran , karena katanya uangku tidak laku di kota mereka )
– Jika aku traveling rame-rame, ada saja kemudahan buatku untuk tidak membayar penuh bahkan tidak bayar sama sekali ( jujur awalnya aku sendiri tidak berharap itu karena buatku menikmati keindahan Indonesia bersama-sama orang yang tepat itu adalah hal yang menyenangkan )
5. Pertolongan dalam kesulitan.
Hal ini yang paling membuatku untuk selalu berusaha dalam bekerja atau menjalani hidup tidak beroriantasi dengan uang.
– Yang ini mungkin paling banyak aku alami selain dalam pekerjaan yang sudah aku ceritakan di tulisan semua akan kembali padamu
– Kali ini aku ceritakan tentang gratis naik kendaraan umum. Ceritanya waktu itu aku lembur, sampai Harmoni sekitar jam 11 malam, aku sendiri menunggu “omprengan” ( kendaraan pribadi yang mengangkut penumpang ) cukup lama menunggu seorang diri dan datanglah mobil panther menawarkan dan aku naik.
Hanya sendiri dan Selamat
Saat duduk ternyata aku sendiri , belum ada penumpang lain. Ada sedikit rasa khawatir memang saat itu tapi aku hanya berdoa semoga semuanya baik-baik ( sudah terlanjur duduk ) dan berharap ada penumpang di Kebon Jeruk. Ternyata pemilik mobil menyenangkan dan enak diajak ngobrol .
Karena pembicaraan yang menyenangkan diantara kami, pemilik mobil meminta ijin padaku tidak mengambil penumpang lain. Aku mengiyakan dan tetap waspada, saat itu hanya berpikir bagaimana bisa cepat sampai, karena kalau mengambil penumpang lagi berarti butuh waktu. Tanpa terasa aku sampai ditujuan dan kami saling kenal dan akhirnya pemilik mobil tersebut tidak mengijinkanku bayar.
Bagaimana mendapatkan hal itu? – Tidak Semua dibayar dengan Uang.
Hal ini memang tidak mudah , butuh Iman, keyakinan, butuh menghilangkan atau menurunkan Ego, tidak mudah tapi jika mau pasti bisa.
Empat Kunci yang aku masih tetap berusaha jalankan sampai sekarang untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalani hidup.
1. Setia akan perkara kecil.
Dalam pekerja aku selalu tidak mengutamakan uang , bahkan bisnispun begitu , bukan uang yang menjadi tujuan tapi bagaimana bisa berkarya dan bisa membuat orang lain lebih baik.
Percaya bahwa tidak semua dibayar dengan uang.
Hal-hal kecil ditekuni dengan baik, seperti aku membersihkan rumah, menyusun berkas-berkas, dan terbukti setia dengan perkara yang kecil dan saat ini merasakan bagaimana hal besarpun sekarang diberi kesempatan untuk menjalaninya.
2. Tulus Bersikap.
Sikap ini memang langka dalam kehidupan sekarang tapi percayalah jika kita mampu melakukan , akan ada banyak kemudahan yang akan didapat. Contoh nyata dalam hidupku yang gratis omprengan. ( ada banyak kisah lain, semoga lain waktu aku bisa berbagi khusus hal ini )
3. Jujur bertindak.
Kadang jujur menyakitkan, dan sering mendapatkan ketidakadilan saat bertindak jujur, tapi percayalah dalam hidup ini semuanya tercatat dan semuanya dikembalikan sesuai apa yang kita lakukan, yang di butuhkan hanya yakin dan Iman yang besar.
4. Cepat Membantu , utamakan orang lain.
Berpikir dan bertindaklah akan satu prinsip bahwa
kita tidak akan pernah menerima jika tidak memberi, bukan menerima dulu baru memberi.
aku sudah membuktikan prinsip ini.
Ketika aku berselancar di Instagram menemukan gambar ini , semoga bisa jadi contoh dalam hidup bahwa tidak semua dibayar dengan uang.
Foto ini diambil dari IG FaktanyaGoogle
Kesimpulan.
Menikmati hidup dengan lebih mengutamakan membayar dengan “budi pekerti“ dari pada uang. Mungkin itu menjadi pembelajaranku sendiri saat menjalani hidup yang sudah kulalui dan tetap berusaha seperti itu.
Bagaimana denganmu pembaca ?
Mari berbagi dengan tinggalkan jejakmu …
Sangat mengingatkan kepadaku…
Mengingatkan gimana Nay hehehe
Mengharukan mb Nik. Setuju dg ‘setia pada perkara2 kecil’. Intinya semua berproses, saat kt berjuang mendpatkan sesuatu yg kt inginkan, saat itulah Tuhan sdg membentuk kt
Iyes Ignas, terima kasih yaa sudah mampir dan tinggalkan jejak . Semoga bisa menjadi berkat
Uang memang gak bisa membeli semuanya, dan walau hidup membutuhkan uang, jangan menjadikannya sebagai satu2nya tujuan dalam hidup. Karena kalau uang yang jadi tujuan hidup, kita bisa jadi kejam sama sesama manusia. Padahal mengasihi juga bagian penting dalam hidup.
Yap…money can’t buy everything…dan uang itu perannya cuma ALAT belaka….ini harus bolak/i dicamkan dalam hidup, supaya kita tdk menghamba pd uang.
susah ntar klo jadi budak duit ye kaannn
Aku jadi merenung selama ini ada gak yak yang tiba2 aku dapatkan secara gratis yang seharusnya bayar tapi malah gak jadi bayar …
Kok tiba2 jadi lupaa yaa hehe tapi sepetinya ad sie banyak kejutan tak disangka2 seperti tiba2 dapat surprise tiba2 dapet oleh2 pas pengen suatu makanan tiba2 ada yang ngasih itu termasuk salah satu berkat juga kan ya mbaa 🙂
Almarhum bapakku juga selalu mengajarkan bahwa tidak semua bisa dibayar pakai uang
Punya hati baik dan bermanfaat untuk orang banyak juga bisa membayar apa saja
Hanya saja butuh dipupuk dan diyakini
Uang, memang alat yang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, hidup ini terlalu kaya untuk hanya diukur dengan materi. Saya seringkali merenung, betapa banyak hal berharga yang bisa kita dapatkan tanpa harus menukarnya dengan uang.
Lebih dari sekadar materi, nilai-nilai seperti persahabatan, kebaikan, dan kesempatan untuk belajar adalah harta yang jauh lebih berharga. Ketika kita saling membantu dan berbagi, kita tidak hanya memperkaya hidup orang lain, tetapi juga menemukan makna hidup yang lebih dalam.
Ada banyak sosok manusia berhati emas yg rela memberi makan dan barng2 gratis, dan mereka sangat tulus melakukaannya. Itulah sahabat sejati yang bagaikan saudara padahal tidak sedarah.
Intinya kalo kita baik ke orang lain nanti orang juga akan baik ke kita.
sering lewat pepatah yang bilang, uang bisa membeli kebahagiaan tapi kadang kita memang pernah mengalami hal-hal sederhana yang mungkin nggak bisa diukur dengan uang, misalnya kumpul makan bareng keluarga yang biasanya sulit buat duduk bareng.
dulu waku aku traveling, pernah ditumpangi pick up menuju pusat kota, awalnya memang takut, takut dibawa kabur, mana di luar pulau jawa dan sendirian pula. Bersyukur ternyata yang memberi tumpangan aku orangnya baik, padahal semuanya cowok
Uang itu merupakan alat. Sebetulnya ada banyak hal yang tidak bisa dibayar sama uang saja. Setuju sih aku, soalnya sering ngalamin juga. Jadi saat berbuat tulus, tanpa pamrih dan beneran ikhlas entah kenapa ada aja jalan dan pertolongan kala sempit dan sulit.
Pertolongan, bantuan dan kehadiran orang baik dalam situasi tepat itu merupakan rezeki serta anugerah terindah.
Semangat untuk lebih berbudi pekerti dan selalu mengedepankan niatan baik serta tidak melulu menilai sesuatu berdasarkan nominal.
Sebenarnya, aku memang percaya bahwa tidak semua hal yang kita dapatkan harus kita tukar dengan uang. Mungkin yang paling berperan dalam hal ini adalah ilmu dan sahabat ya.
Karena urusan makan, pakaian dan traveling. Walaupun mungkin bukan kita yang mengeluarkan uangnya tapi sahabat yang mengeluarkannya. Jadi, peran terbesarnya adalah sahabat dan ilmu sih ya.
Aku juga msh percaya dengan kekuatan menolong sesama, membantu tulus, ikhlas, dan tidak berpikiran jelek . Pada akhirnya kebaikan dan kejahatan yg dilakukan sekecil apapun, semua akan dibalas. Ada waktunya.
Aku yakin mba Nik memang selalu tulus dalam bekerja atau membantu orang lain. Krn itu Tuhan membalas dengan mendekatkan mba Nik ke Orang2 yg baik juga.
Ga mungkin sih kalo seseorang itu licik, suka menipu, mencuri atau menyakiti orang lain, dia bisa dapat kemudahan seperti itu.
Papa ku juga selalu menekankan utk rajin sedekah, karena itu semua akan berbalik menjadi kebaikan lain pada kita. Ntah dlm bentuk kesehatan, kemudahan dalam urusan, rezeki aset dan lainnya. Intinya, jgn pernah ragu berbuat baik, yakin semua itu ada balasannya. Mungkin bukan di dunia, tp JD bekal kita di akhirat
Setuju Mbak tidak semua hal bisa dihargai dengan uang. Karena banyak sekali yang lebih bernilai harganya dibandingkan uang. Pertemanan, keselamatan, kesehatan dan banyak lagi itu lebih berharga daripada uang