My Energy Source

Terbang Seperti Kupu-Kupu – Aphrodite Part 5

Setelah meninggalkan James – Australia , hidup Aphrodite seperti kupu-kupu, terbang sesuka dia mau dan menikmati serbuk sari yang dia inginkan.

Beberapa negara yang dia nikmati ketika amarah hadir saat Ravel tidak bisa memberi kepastian atas hubungan yang mereka bina. Aphrodite menjadi pribadi yang total berbeda dari pertama dia berhubugan dengan seorang lelaki.

Kisah Dubai  dan Ravel adalah akar dari perubahan itu.

SWISS YANG TENANG

Sejujurnya Aphrodite ingin kembali US ,  namun langkahnya tertuju ke satu negara dimana disana terlihat begitu Indah. Hijau , tenang begitu kesan pertama ketika Aphrodite mengetahui tentang Swiss.

Walau biaya disana sangat mahal, Aphrodite sangat menikmati Negara itu. Yang paling menyenangkan buat Aphrodite ketika dia berjalan kaki menikmati keindahan Danau.

Tidak Jarang dia duduk sendiri, memandang beningnya air danau dan angsa putih yang sedang bermain-main.

Disanalah dia berkenalan dengan lelaki bernama Lewis. Perkenalan dengan Lewis berawal ketika Aphrodite duduk sendiri. Mungkin pesonanya Aphrodite membuat Lewis memberanikan diri untuk duduk disamping Aphrodite.

Aphrodite sendiri tidak bergeming ketika Lewis duduk disampingnya, dia asyik dengan dunianya , memandang angsa yang membuat hatinya teringat dengan seseorang.

Lama waktu berjalan, Lewis membuka percakapan dan dengan enggan Aphrodite menjawab. Wajah Lewis yang manis tidak mampu membuat Aphrodite berpaling. Dia hanya sesekali melirik.

Karena sikap dinginnya Aphrodite, tidak banyak informasi yang di dapat tentang gadis sexi di sebelahnya itu. Lebih dari setengah jam mereka terdiam, akhirnya Aphrodite berpamitan untuk kembali ke Hotel.

Hadirnya Aphrodite di Swiss sedikit membuat jiwanya tenang. Alam yang Indah, penduduknya yang tenang seakan mengobati kekacauan hati Aphrodite.

Hari itu kembali Aphrodite menikmati Danau dengan angsa – angsanya. Entah memang Lewis menunggunya atau memang Lewis sendiri punya kesenangan yang sama, bertemulah mereka kembali.

Seperti kupu-kupu yang menggoda , begitulah Aphrodite , pertemuan dengan Lewis berujung di Villa Lewis dan Aphrodite menikmati Lewis sesuka yang dia mau. Setelah puas diapun meninggalkan Lewis, tanpa kata tanpa rasa.

Melewati GERMAN

Aku tidak memintamu hadir dan akupun berhak untuk meninggalkanmu .

Begitulah Aphrodite berkata dalam hatinya. Kalimat yang dia seharusnya ucapkan tetapi hanya senyum dia berikan ke Lewis. Hanya Senyum dan ucapan selamat tinggal.

Seperti apa hati Lewis, entah sedih  entah senang buat Aphrodite tidak perduli. Lewis telah mengusiknya. Dan dia tidak mau berlama-lama lagi di Swiss.  Melangkahlah Aphrodite kembali.

Negara yang dituju saat itu adalah Prancis, tapi sebelum kesana dia melewati German, karena diapun ingin mengenal Negera itu. Dengan Kereta api  Aphrodite meninggalkan Swiss.

Sepanjang perjalanan selama empat setengah jam, sedikitpun Aphrodite tidak memejamkan mata, karena pemandangan sepanjang jalan begitu indah. Hamparan bukit yang hijau , sesekali terlihat bunga yang Indah . Semuanya dia nikmati dengan senyum.

Sampai di German , Aphrodite mencari satu tempat yang nyampan untuk istirahat , bukan hotel menjadi pilihannya namun sebuah coffee shop. Disanalah dia menikmati lalu lalang pengunjung.

Aphrodite memperhatikan suasana itu dengan terdiam. Sesekali meneguk coffee yang di pesannya. Matanya tertuju ke seorang lelaki yang sedikit menggodanya dan lelaki itu ternyata juga  memperhatikannya.

Ruben itulah nama orang itu, ketika pandangan mereka beradu, lekaki itu langsung mendekatinya. Perkenalanpun berlangsung dengan berakhir Aphrodite mengundang Ruben hadir di Hotel yang telah di pesannya.

Malam menjemput , Ruben di lobby hotel, langsung di ajak ke Balkon dimana kamar  Aphrodite berada. Anggur putih menjadi sajian malam itu.

Bukan bulan yang menemani mereka tapi gemerlapnya keindahan kota German. Percakapan mereka menyenangkan. Aphrodite saat itu terlihat lebih berani dari biasanya, dia membisikkan di telinga Ruben untuk menemaninya bermalam di Hotel.

Seperti tersihir dari pertama bertemu, Ruben tidak mampu menolaknya , pesona Aphrodite terlalu besar. Dan Aphrodite menikmati malam itu dengan senyum.

Senyum yang terpancarkan karena luka, dalam pikiran Aphrodite saat itu hanya bagaimana dia bisa menikmati negara yang dia lewati itu dengan kenikmatan yang dia butuhkan. Seperti kupu-kupu yang butuh menghisap serbuk sari begitulah Aphrodite.

Esok paginya Ruben belum bangun dari tidurnya , Aphrodite sudah bersiap pergi terbang ke Prancis. Hanya kecupan manis di pipi Ruben yang dia tinggalkan.

Dia turun ke lobby dan membereskan segala sesuatu dan mengatakan masih ada teman yang tinggal . Berpesan jika dia bertanya bahwa semuanya sudah di bereskan.

Hallo Prancis.

Prancis, apa yang di siarkan oleh teman-temanku tentangmu memang benar. Terlihat wajah-wajah yang berbalutkan pakaian yang mempesona. Aphrodite menyukainya.

Tidak butuh lama buat Aphrodite untuk memuaskan hasrat wanitanya . BELANJA. Menikmati kota Paris dengan segala yang ada.

Hotel – tempat belanja dan restoran , itu adalah tempat yang menjadi tujuan hari -hari Aphrodite di Paris.

Hingga suatu saat ketika Aphrodite menikmati lezatnya makanan di satu restoran, datang seorang  lelaki bernama Sebastian. Lelaki itu memperkenalkan diri . Mereka bercakap-cakap cukup lama.

Esoknya terlihat Aphrodite tidak sendiri menikmati tempat – tempat belanja, Sebastian menemaninya. Begitulah selanjutnya Sebastian menjadi temannya di Paris.

Merasa ada kecocokan, Aphrodite pindah dari hotel dimana dia menginap ke rumah Sebastian. Kali ini Aphrodite hanya memanfaatkan keadaan. Tidak ada rasa hanya sebatas kebutuhan.

Seperti kupu-kupu , Aphrodite kembali menikmati hari – harinya dengan sesuka hatinya. Tidak perduli siapa sesungguhnya Sebastian, yang ada hanya kesenangan.

Bagaimana menurutmu pembaca ?

Setelah membaca kisah di atas apakah yang terlintas dalam pikiran pembaca ?

Adakah pertanyaan yang tidak terjawab ?

Adakah kritik ?

Apapun itu mari tuangkan dengan tinggalkan jejak .

 

 

 

7 Comments

  1. Inayah 15 Oktober 2016
    • Nik 17 Oktober 2016
  2. adelinatampubolon 17 Oktober 2016
    • Nik 17 Oktober 2016
  3. monda 1 November 2016
    • Nik 1 November 2016
  4. Damar Suhanda 22 Maret 2018

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.