Birthday, solo traveling, Banyuwangi,Indonesia, story traveling Indonesiaku Langkahku

Solo Traveling Banyuwangi Terbaik – Selamat Datang 46 – Happy Birthday

Solo Traveling Banyuwangi

Duduk disudut Kafe NOB Chillax Sudirman melihat insan-insan asyik dengan kepentingannya, sudut kiri satu wanita sedang asyik dengan makanannya sambil menjilat pisau yang dilumuri saus mayones croissant yang memang enak buatku karena aku sendiri paling sering orderan makanan itu.

Tepat dihadapanku sepasang insan entah itu pasangan atau tidak yang jelas mereka asyik sedang mencari tahu bagaimana masing-masing.

Aku tersenyum.
Waktu bergulir, datang dan pergi meninggalkan kisahnya sendiri.

2024 datang sudah dan 46 genap sudah.

Mengenang tahun lalu bagaimana waktu begitu baik membalut jiwaku dengan banyak kisah. Flores, sebuah pulau berhasil menggodaku dan aku sangat puas dengan jamuannya.

Kini Banyuwangi memanggil.

Solo Traveling Banyuwangi – Apa Kabar

Solo traveling Banyuwangi
Solo traveling Banyuwangi

Banyuwangi bukanlah pertama kali aku temui tapi untuk menjumpainya dengan pesawat ini pertama kali. Aku selalu berusaha sebisanya untuk perayaan ulang tahun sesuatu yang baru aku dapatkan.

Pertama kali aku mempersiapkan hadiah diri sendiri ini dipertengahan Desember dimana tahun-tahun sebelumnya bulan November sudah jelas segala sesuatunya.

Banyuwangi memang sedang berbenah dan wajahnya memang semakin menawan dan kisah bersamanya lebih molek dari apa yang terlihat.

Senyuman tulus dalam getir keadaan, akan membawa sinar disekelilingmu.

Solo Traveling Banyuwangi
Solo Traveling Banyuwangi

Sejujurnya ulang tahun kali ini penuh kisah getir karena banyak hal terjadi diluar nalarku, namun saat kutulis kisah ini aku tersenyum simpul karena bagaimanapun ini adalah sebuah proses segala sesuatu pada tempatnya.

Ketika Tugas Menyapa

” Hi Mba, pulang kemana? ”
Begitu sapaan seorang wanita disampingku,baru saja aku membuka buku dan membaca satu lembar dan sampaan itu hadir di kursi pesawat yang sedang bersiap untuk terbang ke Banyuwangi.

Memulai percakapan dan berdialog dengan orang baru memang aku suka, tapi saat itu aku butuh sendiri, hanya ingin berkencan dengan pikiranku sendiri.

Tugas ya tugas, bagaimanapun tak bisa ditolak.

Nurani menegur,
Balaslah sapaannya dengan ajak berdialog, bukan hanya sekedar menjawab.

Begitulah,
Terpaksa buku itu aku tutup dan memulai percakapan dan waktu terus bergulir yang pada akhirnya saya dan wanita itu berdialog panjang sampai dirumahnya, dimana dengan kesepakatan kami menyewa kendaraaan bersama.

Kebersamaanku dengan wanita itu melahirkan binar yang begitu kuat padanya, terima kasihnya terus terucap karena katanya dia sungguh bersyukur mengenalku, memang diantara dialog kami ada hal-hal yang aku ceritakan tentang kehidupanku dia merasa beruntung mendengarnya.

Tugas pertama selesai.

Selanjutnya,
Seorang wanita teman perjalananku untuk menjelajahi Banyuwangi berterima kasih sangat karena mengenalku akan berusaha untuk mengambil keputusan dimana selama ini belum dipikirkannya.

Wanita kedua inipun terheran-heran dengan bagaimana kemudahan demi kemudahan datang padaku. Sama dengan wanita pertama, aku hanya berkisah tentang hidupku kenapa kemudahan itu hadir dan diapun semakin memikirkan langkah apa yang akan dia ambil selanjutnya dalam hidupnya.

Tugas ketiga hadir yang sungguh ini diluar nalarku.

Dua wanita itu mungkin berani bercerita ketika kisah-kisahku aku hadirkan dalam dialog panjang karena kami punya waktu cukup panjang untuk itu, tapi wanita ketiga ini berbeda.

Solo Traveling Banyuwangi
Solo Traveling Banyuwang

Permisi sejenak, lewat wajahku tepat 46 dan apa yang terlihat disenyumku?
Adakah getir yang kusembunyikan?

Jika tidak betapa keadaan begitu pintar membasuhku, tepat lima menit sebelum foto itu diambil, aku sejatinya sedang menangis karena kesendirianku tapi mungkin aku tercipta menjadi wanita yang kuat, aku putuskan untuk percaya bahwa ini hanya perasaan dan aku duduk berdialog dengan malam bersama Tuhan.

Setelah itu,
Smileeeeeeeeeee

Prasangka baik memang tidak semudah tersenyum pada kamera tapi menaruh percaya pada Tuhan bahwa DIA mampu mengubah segalanya itu adalah sebuah kekuatan.

Kembali pada tugas ketiga.

Esoknya,
Ditempat yang sama, sore yang sama aku duduk menikmati mentari terbenam dan sedang asyiknya seorang wanita disebelah payung aku duduk menyapa,

” Mba, sendiri aja?”

Aku menjawab dengan senyum dan katakan iya karena sesungguhnya lagi dan lagi keasyikanku berkencan dengan pikiranku terganggu.

“Saya pikir sama pacar”

Begitu celoteh wanita itu lagi,

Oh baiklah, nalarku kembali berkata. Marilah berdialog.

Dialog itupun berlangsung yang kemudian berisi bagaimana wanita itu mencurahkan segala perkara kehidupannya dan akhirnya apa yang aku katakan membawanya tersenyum penuh binar dan akupun berkata, baiklah, inilah tujuanmu untuk datang ke Banyuwangi.

Hutang De Djawatan & Alas Purwo

Setelah berkencan dengan diri sendiri, tanpa menghidupkan data di HP, esoknya tepat tgl 6 Januari aku menjelajahi Banyuwangi.

Solo traveling Banyuwangi semakin lengkap ketika tempat yang sedang disenangi masyarakat aku bisa jelajahi dengan penuh semangat.

De Djawatan
De Djawatan

Masuk area De Djawatan aku langsung terkagum, pohon-pohon disana begitu perkasa dan mempesona.

Tidak langsung aku mengabadikan diri bersamanya dalam satu potret tapi aku memandangnya dengan kekaguman dan merasa diri sungguh kecil bersama alam.

Lanjut ke Alas Purwo.

Memasuki area itu memang ehem sekali, apa yang tersiar tentang alas itu akhirnya dirasakan juga. Perjalanan masuknya terasa sangat lama sekali dan dalam perjalanan disapa dengan suara tertentu dan bulu kuduk secara langsung berdiri.

Fokus dengan tujuan dan terbayar dengan keindahan pantainya.

Solo Traveling Banyuwangi
Solo Traveling Banyuwangi

Selain pantainya alas purwo juga menawarkan savana dan saat itu hamparan hijau terlihat dan mata ini terpuaskan dengan teduhnya.

solo traveling banyuwangi
solo traveling banyuwangi

Terima kasih Pulau Merah – Banyuwangi

Empat hari tiga malam dan bermalam di Pulau merah, Banyuwangi akhirnya mampu mengubah getirku menjadi syukur dan tersenyum menyadari bahwa 2023 memang membentukku bahwa mencintai itu tugas.

Sukacita itu memang tidak sekedar senang tapi ada iman didalamnya bahwa semuanya sudah diatur

Konon katanya pulau merah memberi senja begitu menawan dan entah kenapa tiga hari disana aku hanya diberi sekeping keindahannya.

Mungkin Pulau Merah Banyuwangi ingin mengatakan,

Kali ini bukan pesona alam yang membuatmu sukacita tapi orang-orang yang ada membutuhkanmu itu adalah sukacitamu sejati.

Selamat Tinggal Banyuwangi -Hi Semarang dan Magelang.

Betapa diri begitu random tahun ini, tiket kembali memang tidak aku beli dari awal karena lagi nurani berkata tidak perlu dan benar saja, tanggal 6 Januari nalarku bercanda mengajakku untuk sebelum pulang ke Jakarta mampir terlebih dahulu ke Semarang.

Solo Traveling Banyuwangi berlanjut dengan ke randomanku ingin melihat starbuck Magelang.

Menjadi lengkapnya ketika sahabat yang ada di Semarang selalu bersedia untuk direpotkan, terutama lakuku kali ini entah kenapa punya keinginan untuk melihat gerai kopi terkenal itu.

Perjalanan dari Semarang ke Magelang pulang pergi jauh lebih memakan waktu dari pada duduk di gerai itu tapi semuanya terpuaskan.

Sampai jam enam pagi di Semarang dan berangkat ke Jakarta jam setengah satu pagi sebuah akhir solo traveling Banyuwangi begitu epic.

Terima kasih pada diri yang telah berjuang setahun dan semoga waktu kemudian menjadikanku tetap teguh untuk percaya bahwa getir hanya bagian dari sukacita yang sudah ditetapkan.

Happy Birthday Nik Sukacita.

28 Comments

  1. RG 18 Januari 2024
    • Nik 19 Januari 2024
  2. omnduut 19 Januari 2024
    • Nik 19 Januari 2024
  3. Eryka 19 Januari 2024
    • Nik 19 Januari 2024
  4. Ria 19 Januari 2024
  5. Avizena 19 Januari 2024
    • Nik 21 Januari 2024
  6. Tukang Jalan Jajan 21 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  7. Kenyang Jalan 21 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  8. Latipah Rahman 21 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  9. Sabrina 21 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  10. Fanny Fristhika Nila 22 Januari 2024
    • Kuliner Asyik 23 Januari 2024
      • Nik 23 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  11. ainunisnaeni 22 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  12. Idepp 23 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024
  13. lendyagassi 23 Januari 2024
    • Nik 23 Januari 2024

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.