Perjalanan dan 5 Bidikan Cantik Kamera Pejalansenja mengawali tulisan 2023, seorang kawan menjadi hadiah semesta saat genap umurku di 5 Januari lalu.
Januari selalu istimewa buatku karena bulan ini selalu menjadi titik awal bagaimana tahun berjalan.
Sepuluh tahun kurang lebih aku membuat tradisi di genap umurku selalu merencanakan solo traveling.
Perjalanan selalu memberi warna sendiri dan kali ini aku mengulik lima bidikan cantik seorang kawan tanpa sengaja menemani di genap lima puluh tahunku.
Kualitas gambar kecepatan lensa Iwan PenjalanSenja selalu menarik buatku dan kupilih lima bidikan cantik untuk aku utarakan dalam kalimat dan semoga mampu menjadi kisah yang mungkin dapat dipetik maknanya.
1. Ibu – Perjalanan dan 5 Bidikan Cantik
Muara kehidupan yang tidak selalu bisa dipahami, setiap wanita akan merasa lengkap bila gelar itu disandangnya. Sayangnya tidak semua wanita bisa memiliki gelar itu.
Tidak semua juga begitu harmoni sebutan itu, mampu menjadi ibu tapi tidak sukacita menerimanya. Karena luka ikut menyertai walau konon apa yang terjadi semua punya tujuan.
Tapi tidak semua insan memahami.
Bagaimana ketika terlahir tak diharapkan ?
Bagaimana mengasihi jika yang disebut ibu tak mampu memerankan dengan baik ?
Tapi,
Bagaimanapun seperti caption Iwan ini mewakili bidikan cantiknya bahwa seburuk apapun Ibu akan selalu menyelipkan doa indah untuk buah hatinya.
Mungkin saja awal tak mengharapkan tapi waktu mengatur untuk menyadari buah hati tetaplah bagian paling utama disetiap langkah seorang wanita.
Waktu akan selalu mengingatkan seiring kerutan dan memutih helai mahkota sebagai pengingat bahwa segalanya sementara,
untuk apa menyimpan luka ?
2. Tunas – Kemudian
Perjalanan dan 5 bidikan cantik kamera pejalansenja kutemukan dalam bingkai tentang tunas.
Setiap perjalanan memberi arti tersendiri dan bidikan kamera seseorang tergantung bagaimana melihat sekiling, Iwan buatku memiliki mata yang baik karena bidikan cantiknya memberi arti khusus.
Tentang Tunas, penerus kehidupan.
Bidikan cantik diatas ada keindahan tersendiri, tiga anak berbeda gaya namun ingin memperlihatkan mereka ada.
Dua anak memberikan gaya hampir sama dengan dua jemari yang biasa terlihat disetiap potret, bila ditilik lebih mendalam arti dua jemari itu tentang damai.
Namun apakah sungguh damai itu ada diantara mereka ?
Satu bocah mengigit sesuatu dan matanya tidak tertuju pada kamera, apakah dia tidak perduli ?
Belum tentu,
Mungkin saja dia belum paham bagaimana menunjukkan dirinya secara manis.
Namun anak kecil tetaplah menarik untuk diperhatikan karena bagaimana kemudian merekalah yang akan melanjutkan kehidupan. Buatku perjalanan dan 5 bidikan cantik kamera pejalansenja anak-anak ini menarik dan akan menjadi arti tersendiri.
3. Gagah
Perjalanan dan 5 Bidikan Cantik yang ini aku sendiri melihat prosesnya, ketajaman pandang Iwan melihat objek memang cepat, dia paham bagaimana mengatur sehingga tercipta gambar yang gagah.
Gagah,
Lelaki daerah terbalut dalam kain khas setempat dengan ketajaman pandangnya membentuk garis tegas wajah.
Gagah,
Melukis waktu dan segala ceritanya dan tak akan pernah terputus walau dengan parang yang terpegang.
Gagah,
Tercipta karya yang kelak akan diingat bahwa didalamnya ada sebuah proses cepat dan hanya mampu tercipta karena ketulusan jiwa.
4. Mempesona
Keindahan abadi tercipta ketika Tuhan melukis seorang puan
Terbasuh mentari manis untuk kembali memberikan ruang pada malam
Bidikan cantik terpadu antara puan dan pemilik potret
Lekukan indah tersiram sinar jingga yang menawan
Mempesona
Siapa tak melihat keindahan itu, mungkin pandang jiwanya sedang terbalut luka
Jika iya,
Mari sudi sedikit terbuka bahwa pesona ini tercipta untuk dinikmati sebagai wujud agungnya pecipta kehidupan.
Satu antara lima bidikan cantik pejalansenja ini menjadi akar bahwa dia sungguh penikmat senja.
5. Tenang
Aku,
Tenang bersama riung angin yang sedang bergembira
Berkuasa atas sudut Maumere
Diantara batas biru, dia bernyanyi dan mencium mesra rasa serta menyapa
Selamat datang ditanah yang penuh pesona
Tenang
aku hanya sedang bergembira atas kedatanganmu
seloroh angin dan aku berkedip manis
Terima kasih
Kedipan manis kuberi pada angin yang telah menyambut riang
Terima kasih juga untuk tuan yang sudi memberi waktu dalam perjalanan tidak singkat digenap umurku.
Kawan rasa saudara yang tenang menghadapi segala rumit polahku.
Hadirmu bukanlah terencana tapi memang ini hadiah semesta atas genap umur dan lagi janjiNya tepat.
Perjalanan dan 5 Bidikan Cantik ini kulukis dalam rumah digitalku sebagai terima kasihku yang mungkin kelak pengingat bahwa kau bagian hadiah terbaik.
Teruslah bidik dengan ketajaman pandangmu dan kebaikan kiranya selalu menyertaimu.
ya ampun hasrat ke Flores semakin menggebu-gebu…..yuklaaah jadiin Agustus kak x))))
fotografernya kudu diajak juga sihh
Cusslaah hahaha