My Energy Source

My Generation film dengan bagian kisah hidupku

My Generation film aku menulisnya butuh waktu karena ada part dalam kisah hidupku ada disana.

Entahlah ya untuk pertama kali nonton saat premier perasaanku di aduk-aduk oleh setiap adegan , setiap adegan mengajak tertawa, joget dan akhirnya menangis tersedu-sedu.

Jauh  dari apa yang menjadi kesan orang-orang Ketika trailer disebar ada banyak tanggapan negatif mengenai film ini apalagi dengan poster seperti ini

 

My Generation

Bisa dibilang poster ini mengundang komentar negatif, namun buatku sendiri tidak ada yang membuat berpikir negatif untuk sebuah poster seperti itu

kenapa ?

Karena mereka adalah anak-anak remaja dan mereka bersahabat, buatku hal itu biasa.  Kembali memang setiap orang bebas berpendapat.

Masa Remajaku

Oke kembali ke trailer , jujur sebagai generasi sebelumnya aku memang termasuk orang yang tidak bisa menerima sikap anak-anak jaman now yang terlalu terbuka.

Mungkin aku merasa membandingkan dengan diriku sendiri.

Sebelum lanjut yang mau tahu tentangku silahkan melipir kesini.

My Generation film mengingatkan akan masa remajaku yang sangat jauh dari film itu,

Mereka termasuk anak-anak yang beruntung karena memiliki orang tua mencukupi dalam materi , tapi kami punya persamaan.

Sama-sama kurang perhatian dari orang tua.

Buatku mereka sama karena sibuk dengan permasalahan masing-masing , lupa dengan titipan yang diberikan untuk mendidik dan mengasihi buah hatinya dengan perhatian.

Perbedaannya antara anak-anak di film itu , mereka dengan bebas berbicara sedangkan aku diam dalam kesendirian dan keangkuhan diri.

Hanya alam, buku dan ego menjadi sahabat sejati. *langsung teringat semua masa itu ( mulai diaduk-aduk perasaannya )

Tentang My Generation Film

Dua kali aku nonton film ini, pertama saat premier dan kedua bersama sahabat.

Premier my generation film

My Generation film

Dua-duanya sama membuat perasaaan di aduk-aduk, tetap pada akhirnya menangis.

Film ini mengisahkan tentang empat remaja yang punya permasalahan yang berbeda namun mereka bersatu dalam persahabatan mereka satu sama lain saling mensuport.

Mereka adalah anak muda yang kreatif dan manis. Mereka adalah Zeke, Orly, Konji dan Zuki.

Suatu hari membuat video untuk memprotes masalah guru, sekolah, dan orang tua. Bukannya mendapat apresiasi, ternyata menjadi viral dan malah mendapat hukuman, mereka tidak diperbolehkan untuk pergi liburan.

Lengkap dan detail dari permasalahan mereka ada di tulisan salah satu teman yang berjudul  benarkah-film-my-generation-patut .

Ketika kau nonton kedua kalinya bersama sahabatku , aku bertanya pada mereka  apa kesan dari film itu, mereka menjawab , film ini bikin terharu, bikin inget orang tua dan banyak pesan moral.

Perkembangan Zaman

Perkembangan zaman membuat mereka bebas berbicara sedangkan aku tidak mampu untuk mengutarakan, hanya sebuah diary menjadi tumpahan hati, Mereka beruntung karena ada empat orang yang saling mendukung.

Sedangkan aku hanya sendiri, Hampir dibilang aku tidak punya teman karena aku termasuk anak yang bersikap menyebalkan.

Belakangan aku mengerti karena masa dimana dalam kandungan dan masa kecilku penuh dengan kesendirian dan penolakan.

Sebelum menonton aku sempat tidak menerima sikap mereka, karena dengan kesamaan permasalahan yang sama bahkan di bilang lebih rumit aku mampu melewati semua itu tanpa pernah membuat masalah.

Bahkan dibilang aku termasuk anak yang penurut dan menjadi harapan Ibu, selain itu aku termasuk anak yang mandiri.

Tapi memang zaman semua sudah berubah, aku harus menerima itu dan lebih belajar memahami.

Era keterbukaan.

Harus diakui zamannya semua sudah serba terbuka.

zaman serba instan dan digital semakin sulit membendung informasi-informasi dan serta kemudahan untuk mengungkapkan apapun. Termasuk perasaan di sosmed.

Karena itulah Sutradara My Generation Film mba Upi sampai meriset hampir dua tahun mencari tahu seperti apa pertumbuhan dan karakter remaja di zaman now.

Buatku mba Upi berhasil mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan remaja zaman now. Rasanya semakin aku pelajari tentang remaja hampir setiap zaman punya permasalahan yang tidak jauh berbeda.

Remaja itu masa dimana mencari jati diri.

Hanya zaman yang membungkusnya berbeda, jika dulu tidak ada media untuk mengungkapkan sedangkan sekarang media curhat itu ada , SOSMED.

Zaman dulu banyak perilaku anak-anak begitu manis di keluarga namun di luar siapa yang tahu ?

Sekarang ? oh tidak ada yang bisa sembunyikan. Ada saja yang memberikan informasi.

Artinya semua sudah berubah dan disinilah letak pembelajaran, bagaimanakah harus menyikapinya.

Aku & Zeke

Dari semua karakter yang ada paling terkesan dan dengan “Zeke”

Dalam persahabatan zeke leadernya dan sekaligus menjadi otak terjadinya permasalahan. Aku merasa hidup dalam karakter Zeke karena aku pernah ada di posisi itu.

Sampai sekarang aku sangat sensitif dan cenderung merasa “marah” ketika ada orang yang punya permasalahan tidak mau ngomong tapi malah diam.

Sangat tidak enak. Aku lebih senang di marahin diberi tahu salahnya dimana dari pada diam. serba salah dan rasa penolakan itu akan timbul ketika penolakan itu hadir maka sifat yang sangat buruk dalam diriku akan bangun. Marah.

Orang tua Zeke diam dalam lukanya ketika anak bungsunya koma kecelakaan karena ulah Zeke , dalam diamnya orang tuanya lupa kalau Zeke butuh perhatian, butuh komunikasi, butuh diajak bicara.

Sama dengan orang tuaku yaitu Ibu, dalam kesibukannya menanggung beban karena ambisi ayahku aku harus menerima masa-masa kurang perhatian, dibiarkan sendiri menanggung segala permasalahan, bahkan sampai saat ini beliau tidak tahu aku pernah mengalami hal paling pahit dalam hidup.

Adegan yang paling terbayang sampai saat ini saat Zeke marah berkata ” Ayah , Ibu tidakkah ada kata terucap dari kalian …. kalian lupa kalau ada masih ada aku ”

Sebuah ungkapan yang menyayat hatiku, sama yang ingin kukatakan ” Ibu tidakkah punya waktu denganku, tidakkah pernah kau berpikir aku butuh perhatianmu, tidak kau tahu aku mengalami hal paling pahit dalam hidupku ”

Zeke mampu berkata lantang sedangkan aku hanya bisa diam.

Komunikasi & Menerima

Dalam perjalanan hidup banyak hal yang aku terima, termasuk perubahan diri .

Hal ini aku bisa dapatkan ketika mampu melangkah , kisahnya dalam di baca disini.

Zaman memang berubah namun hal yang tidak pernah berubah adalah hal penerimaan. Dalam Mg Generation film dengan jelas menggambarkan bahwa segala permasalahan bisa diatasi dengan menerima luka masing-masing.

Kuncinya adalah komunikasi, bicara satu sama lainnya.

Karena setiap orang pribadi punya kelemahan, pernah punya luka hanya mungkin kadarnya berbeda.  Butuh komunikasi yang baik .

Selain menerima kelemahan orang lain , sangat penting juga menerima kelemahan diri serta berdamai dengan itu. Berdamai dengan diri apapun keadaannya pahit atau manis akan lebih mudah menerimanya.

Aku sendiri sudah membuktikan itu.

GIVE AWAY

My Generation film buatku sebuah karya yang patut diabadikan karena ada banyak pesan moral disampaikan dan pembelajaran penting terutama komunikasi antara orang tua dan anak.

Karena itu bentuk terima kasihku atas film itu serta bentuk syukurku atas tahun 2017 , aku ingin memberikan satu hadiah berbentuk uang tunai dengan syarat

  1. Follow akun IG ku @niksukacita dan @indoblognet
  2. Komen di tulisanku.  Berikan kesanmu tentang My Generation film ( Bagi yang nonton ) bagi yang tidak nonton berikan kesanmu tentang tulisanku

Komen paling berkesan akan menjadi pemenang ( hanya di pilih satu )

Yang terpilih akan diumumkan di Instagramku pada tanggal 25 Desember 2017 dengan langsung memberikan hadiahnya.

Selamat mengikuti … semoga beruntung.

 

 

 

 

 

 

 

20 Comments

  1. Amy Zet 11 November 2017
  2. Bambang Irwanto 11 November 2017
  3. Lia Lathifa 12 November 2017
  4. Anisa Deasty Malela 12 November 2017
  5. bloggergunung 12 November 2017
  6. Yayu arundina 12 November 2017
  7. nur annisa hamid 14 November 2017
  8. Andrew Pradana 15 November 2017
  9. dunia eni 15 November 2017
  10. Eryvia Maronie 16 November 2017
  11. arum silviani 16 November 2017
  12. Deni 16 November 2017
  13. Ery Udya 17 November 2017
  14. Enny Mamito 18 November 2017
  15. Sonya Tampubolon 23 November 2017
  16. ameliatanti 24 November 2017
  17. Ignasia Kijm 12 Desember 2017
  18. Faizah Ja'far 13 Desember 2017
  19. Juliastri Sn 16 Desember 2017

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.