Setelah beberapa kali tertunda mau menghabiskan akhir pekan di Pulau Peuchang, akhiarnya pada 15 Juli 2016 aku bersama beberapa kawan berangkat juga.
Karena perjalanannya cukup jauh, sebelum berangkat kami memutuskan untuk makan malam bersama terlebih dulu di Cilandak Square, tempat yang ditentukan untuk berkumpul.
PERJALANAN KE DUA
Perjalanan ke Pulau Peuchang kali ini tidak ditemani banyak kawan, tidak seperti tahun lalu tepatnya di bulan April 2015, waktu itu aku dengan sahabat IDC melakukan perjalanan dalam rangka memperingati hari Kartini. Detail perjalanannya telah diceritakan oleh Baskoro disini.
Jam 10 malam pada hari Jumat itu setelah menyelesaikan makan malam kami berangkat dari Citos. Selama 6 jam kami menembus malam. Cukup lama namun tidak terasa buat kami karena sepanjang perjalanan karena ada saja yang dicelotehkan.
Aku sendiri rasanya bukan capek karena perjalanannya namun capek karena tertawanya.
Selain bersama kawan-kawan menyenangkan yang istimewa, perjalanan ke Pulau Peuchang kali ini ditemani oleh RajaJalanjalan. Sebuah biro perjalanan wisata yang saat ini fokus untuk explore Indonesia.
Sabtu, 16 Juli 2016
Jam 4 pagi kami sampai di Desa Sumur – tempat penyeberangan ke Pulau Peuchang. Kami memanfaatkan waktu untuk istirahat sejenak di rumah penduduk. Saat mentari pagi menyapa, kami mempersiapkan diri untuk berangkat.
Namun sebelumnya teman- teman yang lain sarapan dulu dan aku sendiri karena tidak terbiasa sarapan terlalu pagi akhirnya memutuskan untuk membawa sarapan dengan memakannya saat di perjalanan.
Melihat laut tubuhku terasa diberikan energi lebih. Ibarat baterai ponsel, aku seperti baterai yang langsung di charge. Begitulah. Laut memang energy terbesarku. Cuaca saat itu cukup bersahabat, birunya langit begitu jelas terlihat seakan menyapa,
”Hai Nik, selamat datang kembali di tempat yang kau paling suka.”
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, kami menginjakkan kaki di Pulau Peuchang dan kami langsung check-in di resort. Kami tidak mau menghabiskan waktu lama di resort karena laut Pulau Peuchang sudah memanggil kami untuk diajak bermain.
Senangnyaaaaa….ajakiiin akuu kakak!
Mari lain waktu kitah berkelana yaaa
“Tempat yang sama selalu memberikan cerita yang berbeda saat dikunjungi bersama kawan yang berbeda pula”
Iyesss Sandya ???
Wonderful trip. up up up!! . Next time aku ikut yaaa 🙂
Harus dong Andi… Yeaahh ada kau akan makin lengkap ???
Keren ulasannya…berasa dibawa kembali ke hari2 yg menyenangkan itu…next berpetualang kemana kita?
Ahayy, Terima kasih udah mampir kakak.. Next King4 ???
Membaca tulisanmu langsung melemparkan ingatanku ke tahun 2009 saat pertama bertemu teman2 baru yg seru bareng2 ke Peucang. Nik, namanya sekarang jadi Peuchang kah? Karena yg ada di pintu masuknya Peucang. Apakah terjadi perubahan?
Aku ikutin tulisan yang beredar banyak seh Den, benernya aku mesti cari tau lagi , terima kasih banyak yaaa buat inputannya.
Huwaa vitamin seea
Iyaaaaahhhh Nay, Segeerrr kl udh nemu Seaaaaa ???