Semua akan kembali padamu,
Pernah mengalami ketidakadilan di pekerjaan??
Rasanya banyak ya yang mengalami hal ini, semoga kisahku ini menjadi perenungan bersama.
Waktu itu, siang hari aku dipanggil oleh HRD di mana aku bekerja. Dengan tanpa penjelasan yang detail saya di-PHK, dengan alasan yang tidak masuk akal. Saksi kejadian itu masih ada dan masih berteman baik sampai saat ini.
Saat menerima hal itu, aku hanya bisa menerima dengan ikhlas, tidak ada perlawanan ataupun hal yang lain. Yang kurasakan waktu itu hanya kecewa, sedih tapi tidak membuat marah.
Semua proses pemutusan kerja, surat ataupun gaji dilakukan pada saat itu juga. Sambil menunggu proses surat dan gaji diterima, aku melakukan proses serah terima pekerjaan ke rekan kerjaku.
Tidak ada tangis. Tidak ada kemarahan. Hanya melakukan apa yang harus dilakukan. Aku pamit ke semua rekan dan atasan, berterima kasih untuk semua hal yang sudah dialami bersama dan tidak lupa memohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan di saat kerjasama.
BERTANYA
Akhirnya sampai di kos, semua air mata yang kubendung sedari tadi. Tumpah semua. Aku menangis dalam doa. Kukatakan Tuhan, apa rencanaMu padaku hingga aku menerima hal seperti ini.
Aku merasa tidak pernah melakukan hal yang menyimpang dariMu.
Waktuku aku abdikan dalam pelayanan dan bekerja. Tiap pagi, bangun, tujuanku hanya bekerja sungguh-sungguh, tidak sedikit pun aku menyia-nyiakan waktuku untuk tidak bekerja dengan baik.
Kebiasaanku adalah selalu menumpahkan emosi ke dalam doa.
Esok paginya aku bangun dengan lemas, tidak ada yang bisa aku lakukan, rekan kantor tetap berhubungan baik. Hari-hari aku lalui dengan mencari pekerjaan. Berapa pun gajinya, aku lakukan asal bekerja. Karena prinsipku sambil menunggu kerjaan yang sepadan untuk hidup, aku harus bekerja.
Tidak mau membuang waktu hanya menghabiskan tabungan, tidak ada kata gengsi dalam hidupku, asal tidak membuat Tuhan sedih dan melukai orang lain, apa pun aku lakukan.
Waktu berjalan, hingga suatu saat rekan kantor yang memecatku datang meminta pertolongan kepadaku untuk membantu menyelesaikan laporan bulanan, apa yang kulakukan?
Aku datang ke kantor itu, kembali dan memberi bantuan, tanpa digaji.
Ada banyak teman yang menasehatiku untuk tidak melakukan itu, untuk apa? Kan kamu sudah di buang, biarkan mereka usaha sendiri mencari solusi dalam permasalahan mereka, itu kata teman-temanku. Tapi hatiku berkata, Bantulah.
Dalam hidup, aku selalu mengikuti kata hati, karena benar kata satu ungkapan hati itu mendekati kebenaran.
Aku datang dengan niat baik, membantu menyelesaikan laporan karena kebetulan di tempat kerja baruku masih tidak terlalu menyita waktuku. Hal ini aku lakukan berturut-turut selama tiga bulan hingga rekan yang menggantikanku bisa melakukan dengan baik.
Sekali lagi, sahabatku bilang padaku hal terbodoh yang pernah dia lihat adalah kelakuanku,
DIBUANG, MENOLONG DAN TANPA DI BERI UPAH…
Ha ha ha ha, bodoh mungkin ya, tapi apakah itu benar bodoh ?
Jawabannya adalah ketika aku MELANGKAH terus dengan hati tulus. TETAP BERBUAT BAIK tanpa harus memikirkan apa yang akan diterima.
KEMBALI PADAMU
Waktu berlalu, aku mendapatkan pekerjaan yang sesuai kebutuhan. Tahun demi tahun berganti, ada beberapa perusahaan di mana aku bekerja, selalu ada kesempatan lebih baik yang ditawarkan.
Namun aku bukan orang yang kutu loncat. Proses keluar masuk ke satu perusahaan minimal setahun masa kerja. Hingga suatu saat, akhirnya aku dihadapkan suatu pilihan yang harus memutuskan keluar dari pekerjaan, di saatbelum ada bekerjaan menanti.
Belum ada sebulan ada satu tawaran dari seorang sahabatnya sahabatku membutuhkan jasaku di perusahaannya dia bekerja. Saat itu prosesnya sangat cepat. Yang aku lakukan hanya email CV, sertakan gaji yang diminta.
SEND
Dan balasannya adalah: ‘bisakah gaji dinego?’ Aku bilang tidak bisa (ha ha ha setelah dipikir-pikir songong juga ya. Tanpa ada kerja tapi negosiasi gaji gak diterima, seperti biasa hatiku waktu itu berkata katakan tidak).
YESSS permohonan Gajiku di terima dengan balasan email OK , MINGGU DEPAN KAMU LANGSUNG MASUK , TTD KERJASAMA dan LANGSUNG DI TERIMA SEBAGAI STAFF (tanpa masa percobaan).
WOOOUUU inikah hasil dari sebuah kesabaran yang sudah kutabur? itu yang menjadi pemikiranku waktu itu, hanya berijasah SMEA, bahasa Inggris kurang memadai. Dan hanya bermodalkan pengalaman aku diterima di perusahaan yang berlokasi di kawasan Sudirman dan mendapatkan gaji sesuai kemauanku.
Waktu itu memang ajaib, salah satu sahabat terbaikku. Dia selalu memberi jawaban di setiap pertanyaan yang tidak terjawab. Yang perlu aku lakukan hanya SABAR.
Sampai detik ini dan tulisan ini dibuat, aku masih bekerja di perusahaan itu dan bisa menikmati indahnya pulau-pulau Indonesia (baca: traveling keliling Indonesia).
Jadi kawan, ada banyak ketidakadilan yang kadang kita dapatkan.
Jangan menyerah, jangan nodai pikiran, hati apalagi melakukan hal yg tidak baik.
TETAPLAH BERBUAT BAIK, sertai KETULUSAN dalam tindakan dan MELANGKAHLAH.
Serahkan semua pada yang mengatur kehidupan, dan lihatlah, semuanya akan dikembalikan kepadamu karena DIA sungguh BAIK.
Pada akhirnya semua kembali padamu.
Jakarta , 20 April 2016
Kalimat penutupnya bisa gitu ya… Mskipun udah lama sadar dan tau, tp ntah knpa nohok ati banget kak…
Maafkan kalau merasa nohok yaa Leo, akupun masih tetap berusaha melakukan itu,,,
karena mempertahan jauh lebih susah dari pada memulai.
Jujur Nik… Susah melakukan apa yang dirimu lakukan… Tapi hasilnya luar biasa ya…
he he he tidak mudah tapi Bisa.
Nggak mudah melakukan apa yang kakak lakukan. Sudah dipecat tanpa alasan apapun. Giliran udah diturutin malah dimintai tolong. Ah, kalau aku di posisi itu mungkin akan sangat sulit rasanya memberikan bantuan.
Karena itulah aku menulis supaya jika ada yg merasa hidup ini tak adil, yang dibutuhkan hanya tetap berjalan didalam terang. Hidup memang suka becanda tapi pemegang kehidupan tak pernah becanda sedikitpun.
Tapi aku pernah mengalaminya sih. Dipecat. Tapi kemudian diimintai tolong. Yah, meski tidak membantu secara langsung dengan datang ke kantor karena kebetulan tempat tinggalku di luar kota. Cuma bisa bantunya lewat telpon doang. Meski yah, ada pertanyaan kenapa repot-repot bantuin, tetap saja aku bantuin lewat telpon. Hehee
wah mengesankan sekali ceritanya. 3 bulan membantu perusahaan yang mem PHK secara sepihak dibalas kontan dengan pekerjaan bagus dengan gaji yang tidak dinego lagi. Ikhlas dan tulus menjadi kuncina ya
Iya, tapi tidak mudah tapi itu lebih dari sepadan hehehee
Masyaallah sabar banget mba…
Jika saya dipanggil lagi untuk menyelesaikan pekerjaan di sana ((( jelas tyda mau ))). Hahaha…
Aku baca artikel ini baik-baik dari awal… karena dari kalimat pertama nya saja rasanya relate dengan nasibku di tempat kerja terakhirku…
Tapi sepertinya aku kurang dalam sabar… dinonaktifkan dengan alasan yang ngadi-ngadi menyulut rasa ketidaksukaan kepada mereka
Tidak apa2 itu hal yg normal , semangat teus ya mba
Orang beda2 dalam menghadapi segala sesuatu. Kalau kamu percaya berbuat baik akan membuahkan hasil yang baik, maka lakukanlah. Memang bisa jadi dapat hasil baiknya bukan dari org yang ditolong itu tapi bisa dari yang lain. Toh, memang sudah niat membantu dan tidak ada maksud apa2 selain itu. Dengerin kata hati sendiri dan lakukan saja.
Baru aja nie tadi denger quote bagus banget mba..langsung kutulis di story ku hehe..katanya “Takdir itu tidak ada yang salah…Allah hanya minta kita untuk bersabar”
Dan setelah aku baca tulisan mba nik ini jadi berasa kok relate banget yaa…takdir yang kadang kita anggap tidak mengenakkan ternyata ada senyum manis tersimpan setelahnya 🙂
mbak Nik, aku terharu bacanya pagi pagi gini plus dengerin lagunya Rachel Platten yang Fight Song.
ada kalanya kita mengikuti kata hati meskipun kadang ga ingin kita lakukan, tapi mba nik berlaku sebaliknya, istilahnya meskipun udah dibuang tapi masih membantu. Mungkin kalau aku, bisa aja aku ogah buat ngelakuinnya.
buah dari sabar dan iklhas mba nik berbuah manis,
Aku msh percaya perbuatan baik atau perbuatan jahat, akan selalu ada balasannya mba. Yg baik dibalas baik, begitu juga yang jahat. Kalopun seandainya tidak dibayar instan, itu akan masuk dalam tabungan pahala kita. Anggab aja tiket ke surga.
Jadi kalo memang nurani bilang, TOLONG SAJA MEREKA, aku pun dengan senang hati akan membantu. Ga pernah ada ruginya menolong orang lain. Apalagi kalo kita yakin Allah pasti membalas.
Emang bener ya kak. Kalau mendapatkan perlakuan yg tidak adil jangan ikut emosi. Tapi sabar aja dan terus berdoa, curhat Ama Tuhan. Tentu tetap berusaha. Dsn akhirnya kakak berhasil mendapatkan pekerjaan yg lebih baik.
Memang bener sih, apa yg ditabur, itu yang dituai. Mbak Nik menabur kebaikan dengan mau membantu perkerjaan kantor yg mem-PHK tanpa dibayar (dengan ikhlas) pada akhirnya terbayarkan juga dengan perkejaan yang worthed. Terima kasih inpirasinya mbak…
Mba Nik, beneran baik banget hatimu. Salut dan takjub aku bacanya. Kebayang betapa menyakitkan dan sedih saat terkena PHK. Kebetulan Juli aku pun terkena layoff karena memang kondisi perusahaan semakin terpuruk.
Hal tersebut sempat membuat ku merasa rendah diri serta lumayan terpukul. Cuma bener, hidup mesti berjalan terus. Mesti move on dan pamitan dengan baik-baik. Biar bagaimana pun, kesan baik di akhir pastilah akan diingat sama rekan-rekan.
Kebaikan mba Nik, beneran tulus dan nyata. Sehingga mampu mengantarkan mba Nik ke jalan lebih baik lagi. Tuhan sangat adil terhadap hambaNya. Segala kebaikan akan berbalik ke yang melakukan pun sebaliknya. Terima kasih sudah mengingatkan untuk tidak membalas buruk perlakuan buruk oranglain. Sehingga value diri semakin terpancar nyata.
Luar biasa sabar Mbak Nik bisa-bisanya kembali ke kantor yang memecat mu terus membereskan laporan keuangan, mengajari anak baru tanpa dibayar? Ya Allah, tega benar mereka ya.. Alhamdulillah dapat perusahaan yang jauh lebih baik dan manusiawi..buah kesabaran banget..
Kesabaran membuahkan hasil yaa, ka Nik.
Tapi.. yang namanya masa depan memang gak ada yang pernah tau.
Yang bisa manusia lakukan hanyalah berpasrah diri dan berdoa yang terbaik meski uda dizholimi sama orang lain.
Alhamdulillah dengan kesabaran yang tulus, walau dibilang bodoh sama teman akhirnya berbuah manis mendapatkan pekerjaan baru dengan cepat dan maksimal hasilnya
Tulisan ini aku baca tahun 2024 dan tepat momennya ketika aku juga terkena lay off, sedih hatiku menangisi semua yang terjadi kepadaku.
Dia Maha Baik, itu pasti, tetapi seberapa banyak orang yang menyadarinya tatkala mendapatkan perlakuan buruk dari orang. Tak banyak pasti, hanya orang-orang yang Dia ketahui sebagai hamba-Nya yang kuat yg diberikan ujian itu, karena Dia tahu, orang itu pasti bisa.