Ibu wanita dengan ketulusan dan kerumitannya terpikir olehku ketika menulis aku belum siap untuk menceritakan bagaimana sosok Ibu dalam hidupku.
Ada banyak cerita tentang ibu dalam hidupku namun waktu seakan belum menginjinkan untuk cerita tentang beliau.
Hal terindah dalam hidupku ketika aku bisa mengajak ibu untuk kencan bersama menikmati waktu di Juni tahun lalu.
Wanita dengan kerumitannya
Jujur saja aku sebagai wanita merasa rumitnya diri, bagaimana kebutuhan harapkan tampil indah.
wanita tanpa keindahan seperti bunga yang lalu
Begitu mungkin banyak orang berkata, memang tak perlu bersolek berlebihan akan tetapi diberi sentuhan make up tentu akan lebih indah.
Itu soal fisik , belum bagaimana rumitnya rasa yang di miliki oleh seorang wanita. Rasa yang kadang membawa kesalahpaham.
Berbeda sekali dengan lelaki diberi logika yang dominan, terlihat semuanya mudah. Sederhana begitu kata mereka.
Tidak buat kami para wanita, ada banyak hal yang dipikirkan ketika diperhadapkan sesuatu.
…tanggung jawab
Wanita itu tiang , begitu jika boleh aku katakan, dimana ketika aku mengingatnya saat dia diciptakan sebagai penolong.
Ketika manusia berbuat dosa upahnya para lelaki adalah bersusah payah untuk mencari nafkah dan para wanita bersakit dalam bersalin.
Selain itu wanita juga diperintahkan untuk mengelola rumah dengan segala isinya.
Seiring waktu bertambah wanitapun ikut andil dalam mengambil alih tanggung jawab bersusah payah mencari nafkah.
Namun tidak menghilangkan tanggung jawabnya sebagai wanita, mengelola rumah dengan segala isinya.
Tentang kerumitan wanita pernah juga ditulis oleh seorang sahabat yang kusebut wanita super kuat.
Ibu wanita dengan ketulusan
Ibu,
Betapa kata itu sering membuat segalanya luluh.
Bagaimana lelaki melupakan tanggung jawabnya sebagai suami hanya kadang lebih mengutamakan seorang Ibu.
Begitu juga sebaliknya.
Bila Ibu berkata seringnya semua berdiam, bukan tak mau mengungkapkan pendapat akan tetapi cenderung ingin situasi lebih baik.
Karena apabila seorang Ibu di bantah semestapun ikut andil dalam keadilannya.
Cerita-cerita tertulis di masa lampau begitu banyak peran wanita dan seorang Ibu menjadi sebuah keberhasilan ataupun kutuk.
Ibu,
Tak akan pernah membiarkan anaknya kelaparan sekalipun dirinya terkoyak dengan hancurnya sebuah komitmen rumah tangga.
Tak akan pernah terlelap tidurnya bila anggota rumahnya mengalami hal yang sulit.
Tak akan pernah berdiam diri bila ada pihak-pihak mengusik anak-anaknya, salah dan benar soal kemudian yang penting buatnya melindungi.
Wanita yang disebut Ibu adalah seseorang yang paling kuat jika boleh kukatakan.
Karena dalam diamnyapun dia mampu menjadikan semuanya baik-baik saja.
Ibu wanita dengan ketulusan dalam dirinya membuat hal-hal berat menjadi ringan dan walau lemah dia terlihat kuat.
Menerima dan memelihara penerus kehidupan
Kenapa Wanita atau Ibu begitu rumit ?
Kenapa Wanita atau Ibu diberi kekuatan begitu besar ?
Kenapa Wanita atau Ibu begitu tulus ?
Karena dia menjadi tempat menerima dan memelihara penerus kehidupan.
Bagaimana selama sembilan bulan harus menjaga penerus kehidupan dalam tubuh.
Bagaimana menahan semua kesakitan dengan segala kebutuhan bayi dalam perut.
Bagaimana ketika melahirkan penerus kehidupan itu dia harus menahan sakit dan nyawa menjadi taruhannya.
Tidak hanya itu, peran wanita yang disebut Ibu berlanjut dalam masa lima tahun pertama.
Bagaimana dengan kesabarannya memelihara, mendidik dan memberikan nilai-nilai hidup yang mesti dijalani.
Tidak sampai lima tahun pertama bahkan sampai maut menjemputpun Ibu menjadi tumpuan dalam perkara-perkara.
Karena itulah wanita sungguh dituntut menjadi pribadi yang kuat dan bijaksana.
Selamat Hari Ibu
Untukmu Wanita yang sudah di sebut Ibu
ataupun yang akan menjadi Ibu
Terima kasih untuk segala kesabaran, ketulusan dan kekuatan yang kau sudah perjuangkan.
Terima kasih sudah menerima, menjaga dan memberi nilai-nilai untuk penerus kehidupan.
Karenamu,
Kehidupan semakin berlanjut dan bumi tersenyum.