Bumi membutuhkanmu
Bagimana ?
Lelah ?
Mengingat waktu bergulir dengan manisnya memberi senyuman, riang merona,
Kadang sedikit muram, tak jarang membuat jantung berdetak lebih kencang
Kejutannya memang usil, terlebih dimasa pandemi ini rasanya banyak ornamen kehidupan
terbelenggu dengan lambat lajunya.
Berbuat baik,tepat dan sesuai ketentuan kehidupan ketika keadaan baik-baik saja bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi ketika keadaan rumit rasa lelah itu hadir dan tak jarang membuat langkah begitu berat.
Kemudian dengan berdalihnya sebuah kebutuhan apapun bisa dilakukan termasuk melakukan sesuatu yang menjauhkan nilai-nilai kebenaran dan menjadi ironi kadang itu bukan sifat atau kebiasaan insan itu sendiri.
Membuat terheran insan-insan lain dan sebuah kalimat seringpun terlontar ” Kok bisa ? “
mirisnya pertanyaan itu tidak hadir langsung pada insan itu sendiri tapi dibelakangnya , berceloteh tentang kebenaran dan cenderung menjadi hakim.
Lantas bagaimana bisa bertahan dalam kebaikan, melakukan hal baik dan memperjuangkan sinar itu bila bumi dan insan-insan disekeliling sepertinya menolak ?
Bumi membutuhkanmu
Bertahanlah dan bila sudi mari sedikit berdialog dengan goresan nuraniku tentang 3 hal cara untuk tetap mempertahankan kemurnian laku atau kebaikan saat-saat sulit itu ada.
1. Memeluk Hening – Bumi Membutuhkanmu
Semakin hari bertambah riuh dan bising bersuka di Bumi, setiap insan berlomba menunjukkan jatinya dan merebut panggung untuk lebih terlihat, tentu saja itu semua sebuah cara untuk membuat langkah katanya semakin ringan .
Dengan mendapatkan panggung dan terlihat usaha-usaha menghidupkan diri akan lebih mudah, apa yang dimau dikata akan cepat terlihat, komentar – komentar satu sama yang lain yang awalnya enggan untuk diterima , kini sebuah kehausan.
Bising
Wadah yang diciptakan untuk kemudahan hubungan , memudahkan mengetahui bagaimana keadaan satu sama lain karena jarak berganti menjadi tempat perlombaan pengakuan dan tanpa sadar dipakai oleh penguasa kepentingan untuk merampas tujuan dan melahirkan kehausan untuk terus menerus memakainya.
Melupakan kunci untuk bertahan dalam kesulitan adalah ketenangan, hening.
Kawan,
Mari sejenak duduk dalam hening, peluk dia dan cerna kenapa langkah-langkahmu terasa sulit, bumi seakan tak mengharapkan dan bertanya ” untuk apa aku ada di Bumi ini “
Mungkin saja kau akan berkata , sebuah pertanyaan yang sangat berat tapi sungguh hadirkan pertanyaan itu dalam hening dan biarkan sayup-sayup ketenangan itu yang akan menjawab.
Berdialog dengan pencipta, bukan sebuah dosa bila kau ingin berteriak pada pencipta dan tanyakan dengan kesungguhan hati apapun yang kau rasa.
Bumi membutuhkanmu untuk menjaga dalam kebaikan, membutuhkan insan-insan yang kuat menjadi wadah pengetahuan untuk tunas-tunas yang akan hadir.
Peluklah hening itu , pahami siapa dirimu dan mengingat bila satu insan menjauh dari kebaikan dan itu diikuti yang lain bagaimana jadinya bumi di esok hari ?
2. Mengingat Hal Baik yang sudah diterima
Pernah Bahagia ?
Tentunya sudah bukan ?
Bilapun belum rasanya itu soal bagaimana merasakannya karena sejatinya kebahagian itu sudah ada dalam diri setiap insan hanya jadi sering terbaikan karena bisingnya keadaan.
Bila bahagia itu terasa lama tidak dijumpai barangkali caraku bisa dilakukan, tertulis juga di blogku ini dengan judul lima langkah cara berbahagia.
Saya percaya setiap kita pernah merasakan bahagia, bersukacita dengan kehidupan.
Tentang kebahagian hal yang paling mendasar tentu tentang menerima hal-hal yang baik atau sesuai dihati , sesuai apa yang dibutuhkan diri, paling tidak hal utama yang mesti diingat bagaimana setiap pagi nafas itu masih ada.
Kebaikan utama yang menjadi dasar kenapa kita tetap bertahan dalam kebaikan.
Bumi membutuhkanmu untuk meneruskan kebaikan – kebaikan yang telah diterima.
Bahkan kesulitan yang diterima itupun sejatinya sebuah kebaikan, dia mengajarkan banyak hal.
Dengan sulit memahami arti kerendahan hati, membutuhkan, ketekunan dan hal – hal membuat bertumbuh.
Bertahan dalam kebaikan dengan mengingat hal baik yang sudah diterima bisa menjadi penguat.
3. Bergerak Saja
Bumi membutuhkanmu karena kau orang baik untuk memberi warna indah.
Iya,
tanpa kebaikanmu nafas kehidupan yang segar akan berkurang.
Lelah,
Tolong bertahanlah
semua akan terlewati karena segala yang di bumi ini bergerak, melaju tanpa berhenti sedetikpun .
Pagi akan datang begitu juga siang dan akhirnya malam.
Begitu terus tanpa berhenti sedetikpun.
Maka kehidupan ini bergerak tentu saja hal sulitpun akan bergerak meninggalkan dengan digantikan kemudahan.
Tapi,
semua ada syaratnya
Diri untuk ikut bergerak,
memutuskan untuk meninggalkan kesulitan itu , usah dipeluk erat
cukup saja rasakan saat memang mesti diterima karena semuanya punya tujuan.
Bergerak saja
Beri warna bumi ini dengan segala hal baik yang ada padamu
Bumi Membutuhkanmu, Rawatlah Dia
Kesulitan dari dampak Pandemi rasanya tak perlu dijelaskan disini karena sudah terlihat banyak yang membahas , coba saja baca artikel ini, rasanya sudah cukup memberi ingatan tentang badai yang semua insan tak pernah menduganya.
Bumi membutuhkanmu untuk merawatnya, memberikan warna kebaikan karena tidak banyak yang mampu bertahan.
Tentu saja ini sebuah pilihan dan jangan lupa setiap pilihan semua punya resiko
Memilih untuk merawat kehidupan dengan tetap berbuat baik seperti halnya pohon yang dirawat tentu akan tumbuh dan berbuah.
Bila terus memberikan hal-hal yang baik pada kehidupan maka tentu saja memberi hal-hal yang baik buat kita.
Seperti halnya apa mungkinkah menanam pohon kelapa akan berbuah mangga ?
Bertahanlah dalam kebaikan karena bumi membutuhkanmu.
Berkat bantuan sosial media, mereka yang butuh panggung, butuh eksis, jadi mendapatkan apa yang mereka inginkan ya Mbak. Panggung yang inginnya terus menerus “show” yang kadang mengakibatkan bising pada orang lain. Iya agar seimbang, sesekali kita butuh keheningan, berpikir. Karena show yang bagus pasti didapanya dari keheningan, berhenti sejenak untuk memikirkannya
Seperti itu hehehe
Baca tulisan ini jd inget film the secreat, law of attraction. Apa yg kt “keluarkan” dr diri kt bs dikembalikan oleh semesta. Jd baiknya kt keluarkan hanya yg energi + saja. Supaya semesta jg baik2 saja dan yg kembali pada kt jg energi yg +.
Iyess, sepakat
setuju dengan terus berrgerak, kehidupan ini selalu dinamis tidak pernah berhenti, ikuti terus alurnya. Mengingat hal baik pun harus terus dilakukan ssupaya membuat kita jadi baik
Terima kasih ya
Berpijak di bumi …. sebenarnya kita pun harus merawatnya ya. Kita butuh bumi, sebagaimana bumi butuh kkta untuk merawatnya.
Saling membutuhkan untuk menjadi Harmoni.
Suka dengan bagian yang memeluk hening. Akupun kadang merasa jenuh dengan bisingnya lingkup pergaulan kiri kanan. Apa yaa .. kayak berlomba memamerkan kesuksesan. Capek kalo harus ngebandingin hidup dengan suksesnya mereka setiap saat.
Tapi lama2 aku belajar, untuk ga menjadikan itu patokan hidupku. Aku ya harus punya standard sendiri. Yg sesuai Ama kemampuan. Ga bisa kalo harus membandingkan diri Ama org lain trus2an. Makanya terkadang akupun butuh detox sosmed, atau menyepi sejenak dari dunia Maya yang terlalu bising 😊
Dalam Hening ditemukan arti segala yg sesungguhnya.Selamat berkencan dengan Hening ya
Terus bergerak ya… Setuju sih, karena toh bumi ga berhenti berputar. Jadi sebagai manusia, mau seberat apapun kesulitan kita, wajib memang terus bergerak dan mencari jalan keluar. Jangan hanya diam dan menyerah. 👍🏿. Aku percaya, orang yg sukses, hanyalah orang yang bisa bangkit dari setiap keterpurukan. Yg mau terus usaha mencari jalan keluar. Bukan orang yg pasif atau hanya diam
Sepakat
Di tengah berisiknya kehidupan, kadang kita lupa merenung diri kita dan sang pencipta ya..terlalu sibuk mengejar ini itu lupa hakikat kita..terima kasih untuk tulisannya yang menggugah hati .
Terima kasih juga sudah menyempatkan komen, mari bergerak
bumi sudah memberikan yang terbaik buat kita dan emang sudah sewajarnya jika kita jadikan teman dan berusaha juga untuk merawatnya. Bersyukur dengan hal hal kecil yang sudah didapat membuat kita bahagia sepanjang waktu
Iyess, Terima kasih sudah merawatnya dengan tetap menjadi Baik.
Saat ini di fase jenuh untuk menengok kanan kiri. Begitu banyak yang terkuak sampai berasa ajang pamer dan berkesan “saya yang paling bahagia dan unggul”. Tapi meskipun jenuh, tapi hidup tetap berjalan, jadi menumbuhkan semangat tanpa senggol orang lain akan lebih bermanfaat.
Tetap semangat ya mba
Sesekali kita membutuhkan keheningan agar akal, hati beristirahat sejenak dari riuhnya orang-orang biar kita tetap waras dan bisa bergerak lebih dinamis lagi.
Iya mba, tetap dinamis tapi utuh
Semangat berbuat kebaikan walau awalnya kadang pahit memang ada kalanya berhenti sejenak diam dan merenungi semuanya, bersyukurlah dengan semua keadaan.
Iyess
Indahnya, kak Nik..lantunan kalimat yang bernada penuh kebaikan.
Semoga langkah kecil kita saat ini yang menikmati dalam hening setiap aktivitas yang kita jalani, bisa mmebantu bumi menjadi lebih baik lagi.
AMinn, mari ambil bagian untuk itu
Nah iya, pokoknya jangan neko-neko. Cukuplah berbuat baik dan santun dengan bumi karena semua kebaikannya akan kembali dirasakan ya