Menikmati indahnya Surabaya, saat aku di undang kepernikahan seorang sahabat. Jam 2 pagi aku sudah bersiap-siap karena penerbanganku jam 4.10 pagi.
Hallo Surabaya
Jam 5.30 pagi pesawat yang aku tumpangi mendarat di Surabaya, seperti biasa kalau pagi hari aku mencari matahari , dimana tepatnya dia terbit. Sepanjang perjalanan ke pintu kedatangan aku mencari dan kutemukan dia tesenyum manis terlihat dari jembatan penghubung antara pesawat dengan bandara.
Setelah menunggu sebentar ternyata wajah matahari belum sempurna terlihat disana, aku melangkahkan kaki menuju pintu kedatangan, banyak sopir menghampiriku untuk menawarkan jasanya, namun aku sendiri sibuk mencari wajah mentari pagi.
Tidak jauh dari pintu kedatangan , aku menemukan wajah merona merahnya keluar dan aku berdiri sendiri disana menikmatinya. Dan dia menyapaku selamat pagi , selamat menikmati indahnya Surabaya.
Menikmati pagi di Surabaya.
Cukup lama aku berdiam diri saat menikmati indahnya Surabaya dengan mentari terbitnya dan hangatnya mulai terasa , saat itulah aku sadar kalau aku harus mencari transport untuk ke Hotel.
Memberanikan diri mencari salah satu taxi online karena seorang kawan pernah berkata kalau hati-hati jika mencari taxi online di Bandara. Benar saja ketika sopir di telpon dia berkata jangan sampai ketahuan kalau dia taxi online.
Tepat pukul 7 pagi aku sampai di hotel, aku bertanya bisakah cek in lebih awal . Petugas memberitahukan jika cek in lebih awal akan di kenakan biaya. Tentu saja aku keberatan. Mulailah aku memutar otak dengan cara apa aku harus menghabiskan waktu sambil menunggu bisa cek in.
Berjalan kaki 45 menit bersama mentari pagi Surabaya.
Hampir 30 menit aku mencari cara untuk menghabiskan waktu, yang seharusnya rencana awal aku bertemu dengan beberapa kawan di Surabaya untuk menikmati indahnya Surabaya bersama.
Namun karena kawanku yang satu harus mengurus pernihakan adiknya , tentu aku sendiri tidak bisa berharap banyak. Sedangkan yang lainnya tiba-tiba ada urusan mendadak harus keluar kota.
Apakah dengan itu aku berdiam diri ?
Oh tidak, ada banyak hal yang bisa kulakukan, seperti saat itu aku mencari cara untuk tetap menikmati indahnya Surabaya. mulai dari aku mencari taxi di depan hotel, aku meminta sopir mengantarkanku ke Rawon Setan. Dan ternyata tidak terlalu jauh. Namun keberuntunganku belum berpihak, Rawon Setannya tutup.
Aku bertanya ke Bapak yang ada di dekat situ , apakah Rawon Setannya buka hari ini atau memang aku terlalu pagi datangnya. Bapak itu mengatakan bahwa hari ini Rawon Setan tutup. Oke Baiklah, begitulah aku menjawab , sambil berpikir, kemanakah aku harus melangkah ?
Mungkin kebingunganku terlihat dari wajah, bapak yang aku tanya menunjuk ke satu warung tidak jauh dari Warung Setan, dia mengatakan warung itu juga menyediakan Rawon dan aku melangkah kesana.
Mencari Informasi
8 pagi, aku menikmati Rawon hangat, nikmat kurasa. Keindahan Surabaya kebali aku nikmati. Sambil makan aku berbincang-bincang dengan ibu Warung, bertanya tempat apa yang menyenangkan bisa dinikmati di pagi hari di Surabaya.
Selain dengan ibu warung, aku juga bertanya-tanya di whatshaap dan bertanya juga ke om google , dimana aku bisa menikmati keindahan Surabaya di pagi hari. Akhirnya aku memutuskan mencari es krim yang terkenal, Zangrandi. Konon katanya jika ke Surabaya kalau tidak menikmati es krim ini tidaklah lengkap.
Jam di tanganku menunjukan pukul 9 am, sedangkan Zangrandi di buka jam 10 am. Aku memutuskan berjalan kaki.
Hal yang kutemukan saat berjalan kaki.
Saat kakiku melangkah aku memandang ke jalan , aku tersenyum ketika kakiku menginjak satu gambar bunga dalam satu tempat bulat dengan di tulis Pemerintahan kota Surabaya. Indahnya Surabaya kembali kunikmati, sepanjang jalan terdapat gambar itu. Aku suka , terlihat Indah.
Dengan senyum aku melangkah , selanjutnya aku memandang kanan kiri terdapat banyak gedung tua dan ketika aku menyebrang aku bertanya ke satpam , memastikan untuk ke tempat es krim Zangrandi itu arahnya kemana. Dia menjelaskan lurus saja ikuti jalan.
Ketika berbalik badan aku memandang satu tempat mencuri perhatianku, di satu gedung aku diatasnya bertuliskan dua merk jam yang berbeda. Gedung itu bersebrangan dengan Tunjungan Plaza.
Saat aku memandangnya , yang terlintas dalam benakku, mereka berbeda tapi bisa berdampingan dengan manis, terlihat indah dimataku.
“Seandainya hidup juga begitu, mungkin akan Indah jika perbedaan tidak menjadi penghalang ketika melangkah bersama “
Selanjutnya aku melangkahkan kakiku, sepanjang jalan aku melihat banyak anak muda berjalan beriringan dengan kawannya , terlihat mereka sehabis lari pagi.
Persimpangan aku temukan, aku sedikit bingung, arah mana apakah aku harus nyeberang atau tetap mengikuti jalan.
Untuk memastikan langkahku benar , aku kembali bertanya dan ternyata langkahku sudah benar.
Tidak jauh dari sana di sebelah kanan jalan aku melihat ada kantor pos dan disana ada tulisan coffe shop, aku berharap buka, sayangnya ketika aku mendekat coffe shop nya tutup . Sempat duduk sebentar di taman depan kantor pos , melihat bersihnya taman dan menikmati musik tradisional yang dimainkan oleh adik-adik SD yang sedang latihan.
Balai Pemuda Surabaya
Cukup Istirahat , aku melangkah kembali . Kutemukan satu Gedung bangunannya aku suka. Terlihat langit begitu Indah , akupun mengabadikannya dalam satu jepretan.
Disamping dimana aku mengambil foto ini tepatnya di trotoar ada palang yang bertulis Tourism Information Centre.
Aku melangkah kembali dan ku temukan persimpangan di tengah-tengahnya ada air mancur.
Kali ini aku mengikuti hati, aku belok kiri dan kutemukan tempat yang aku cari.
45 menit jalan kaki dari Warung Rawon tadi aku sampai dan berdiri tepat didepan Balai pemuda Surabaya. Aku memandang kedepan terlihat Zangrandi masih tutup, ah kurang 15 menit lagi. Akhirnya aku masuk ke Balai pemuda.
Di teras Gedung ada beberapa anak pemuda lagi duduk-duduk, aku beranikan diri duduk dekat mereka dan memulai obrolan , bertanya mereka lagi apa, mereka menjelaskan lagi mengerjakan tugas kelompok membuat video.
Mereka juga bertanya aku ini siapa dari mana. Kesempatanku memperkenalkan diri dan sedikit menvirus mereka untuk menjelajahi Negeri Indonesia.
Dan paling utama berbangga menjadi warga Indonesia. Mereka senang mengenalku dan berharap suatu saat bisa bertemu, akupun juga berharap.
Setelah itu aku menuju perpustakan , ketika memasuki ruangan aku langsung tersihir dinginnya karena cuaca di luar sangat panas, niat hati mau membaca apa daya lelah menggodaku, aku sempat terlelap 15 menit.
Saat mataku terbuka aku membaca buku sampai tepat jam 11 siang. Aku keluar dari perpustakaan dan melangkah menuju Zangrandi.
Satu kejadian membuat aku malu dan semoga pembaca tidak menertawakanku.
Karena aku merasa itu tempat penyebrangan aku menunggu dengan sabar mobil memberi jalan , tapi lama sekali aku menunggu dan aku baru sadar, mobil itu tidak akan berhenti kalau tidak di pencet bel yang ada di bawah lampu.
Aku hanya mampu tersenyum manis atas kejadian itu menutupi rasa malu.
Sampai jam 1 Siang, aku menikmati es krim dan makanan yang ada disana. Setelah itu aku kembali ke Hotel.
Menikmati Hotel dan Kondangan.
Niat hati setelah cek in istirahat sebentar setelah itu mau main sebentar ke mall sebelah, tapi lelahku lebih memaksaku untuk lebih panjang terlelap , alhasil aku hanya menikmati hotel dengan tidur.
Jam 5 Sore aku bersiap-siap ke pernikahan kawanku, menjadi tujuan utamaku ke Surabaya.
Tepat pukul 6.30 aku sudah sampai di Hotel dimana pernikahan di adakan, lebih awal dari jadwal yaitu jam 7 malam. Waktu itu aku pergunakan untuk menikmati dekorasi yang begitu Indah. Seperti biasa aku narsir , mengabadikan keindahannya.
Tamu mulai berdatangan , suasana makin ramai dan alunan lagu-lagu romantic mulai di alunkan, aku menikmati semuanya dengan sukacita.
Pukul 9 Malam aku kembali ke Hotel dan berganti pakaian dan lanjut melangkah ke suatu tempat yang menjadi rekomen seorang kawan.
Selamat Malam Surabaya.
Malamnya Surabaya di malam minggu tidak jauh dari malamnya Jakarta, dimana-mana macet. Butuh 1 jam lebih dari hotel menuju ke Sky Club Java Paragon Hotel. Ketika sampai disana aku mengira tempat penuh dengan pengunjung.
Ternyata masih banyak seat yang tersedia dan aku sangat menikmati tempat itu, terlihat keindahan gemerlapnya lampu kota Surabaya.
Malam semakin larut, aku kembali ke hotel dan terlelap dalam senyum bersama keindahan yang kurasa di hari itu.
Tepat jam 7 pagi aku meninggalkan hotel, sama percis ketika kemarin pagi saat tiba di hotel.
24 jam yang berarti.
Selamat Tinggal Surabaya, Sampai bertemu kembali.
Akupun terbang ke Bali menyusul Sarah dan Adel.
Ah sayang dirimu tidak info lebih dulu mau ke Surabaya… Tapi setuju banget kalau Surabaya memang indah!
Ha ha ha ga pa2 Dan, karena memang ini cuma 24 jam jadi ga ngomong2, cuma 2 org itu krn punya kepentingan aja hihi. Tetep menyenangkan.. Krn Surabaya Indah ?
24 jam dengan aneka pengalaman yang memperkaya batin ya Nik. Foto-fotonya cakep. Virus cinta Indonesia sudah disebar ya, lalu menyebar ke Bali pula. Salam
Iya Mba, Terima Kasih yaa . Fotonya jepretnya pake kamera HP hehehe .
Baca tulisanmu ini membuatku rindu Surabaya. Kota pertama yg menggemblengku mandiri di usia 15 tahun. Dan selama 13 tahun tinggal di sana, kulinernya yg selalu bikin kangen kalau jauh gini.
Wuaah kota penuh kenangan ya Den, kulinernya memang ngangenin . Nanti balik kita bersua disini yuk he he he
Wiiiww akhirnya…
Btw destinasi kita beda ya. Bisa buat referensi
Iyah Nay, Destinasi aku ini mah ngisi waktu luang aja, karena waktunya terlalu singkat ?. Kapan2 kita menjelajah bareng yaa
Keren ni surabaya… Jadi pengen kesana 😀
Perlindungan Jiwa AIA Indonesia
Hehehe Iya, Mampirlah ke Surabaya. Thanks sudah mampir kesini ya . Salam Kenal