Mimpi Persahabatan dan Cinta warna kuat dalam cerita bersambung lahir di tahun 2021.
Tahun sebelumnya telah lahir kisah cinta traveller yang tak kuduga pembacanya cukup antusias dan hampir semuanya menginginkanku menulis lagi dengan kisah-kisah berbeda.
Berangkat dari itu dan seperti halnya dalam langkahku , aku selalu mengikuti kata hati apa yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita dan lahirlah cerita bersambung Teduh Bumi.
Tentang Teduh Bumi kisahnya sudah tertuang beberapa part di story Instagramku .
Part 11 – Mimpi Persahabatan dan Cinta
Waktu berganti, hari menjadi minggu..
2 minggu sudah lewat ketika Teduh bertemu sahabat lamanya , Sima di coffee shop Jenaka. Hari-hari berjalan terasa berbeda karena ada beberapa hal yang mengganggu pikiran Teduh.
Waktu sedang bermain-main dengannya, bertemu dengan mas gojek yang menggetarkan hati, tak diduga sudah bertahun-tahun lewat dia bisa ketemu dengan sahabatnya.
Sore itu,
Teduh memutar mobilnya ke arah coffee shop , sejatinya dia juga belum paham apa yang mesti dia lakukan disana, sampai di parkiran dia terdiam dan cukup lama, melihat keadaan dan berpikir kenapa dia sampai disana.
Memantapkan diri turun dengan dalih bertemu Sima , Teduh melangkah masuk.
Sepasang mata tajam melihat langkahnya dan jantungnya berdetak “ gadis ini kenapa kesini ? “
Disampingnya Sima sedang asyik mengolah kopi dan tak melihat kedatangan Teduh.
“ Americano satu mas “ Teduh memesan.
Seberang meja, Bumi tertegun, gadis ini tak mengenali dirinya dan dia cukup bersyukur
Menit berlalu dan kopi Teduh sudah tersedia , dan dia mengambilnya serta bertanya “ Mas, Simanya masuk ga ya hari ini? “
Belum sempat Bumi menjawab, Sima mendengar namanya disebut langsung keluar dan berteriak
“ Hiii Teduh, ketemu lagi kita , kamu sama siapa? “
“ Sendiri aja nih, pengen ketemu kamu aja hehehe” Teduh tersenyum manis.
Disampingnya Bumi sejenak menikmati senyum manis gadis itu dan Sima menepuk bahunya
“ Bro, kenalin ini sahabat lamaku , Teduh “
Teduh menjawab, “ Hi , salam kenal “
Bumi mengulurkan tangannya “ Hi , saya Bumi “
Teduh menatap mata itu dan jantungnya berdetak, kenapa mata itu sama ? tapi ini namanya Bumi bukan Teguh.
Hampir semenit, mereka saling pandang dan jantung masing – masing berdetak lebih kencang dari biasanya.
Sima langsung menggeret Teduh mencarikan tempat yang terbaik di coffee shop itu. Mereka berbincang-bincang dan pada satu titik dialog Sima bertanya,
“ Bening itu manis ya, dia sudah punya pasangan belum ?
Teduh menjawab tanpa berpikir, “ Belum, eh kenapakah ? sambil bertanya Teduh memandang wajah Sima sahabat lamanya, kau suka sama dia ?
Diberi pertanyaan bertubi, Sima gelagapan dan tertawa malu…, aaah ketahuan deh, serunya
“ Tapi sepertinya dia suka sama kawanku si Bumi , Sima melanjutkan, karena dari pertama dia hadir di tempat ini dia selalu mencari kesempatan untuk terus melihat Bumi, dan anehnya dia tidak pernah bertanya atau usaha apapun untuk mencari tahu Bumi atau mendekatinya, hanya memandang dan kerja saja , Sima menjelaskan panjang lebar.
Bumi itu memang tidak pernah mau berurusan sama perempuan saat ini, dia sedang mengejar sesuatu dan urusan perasaan memang tidak pernah ada yang tahu kecuali dia sendiri dan Tuhannya “ Sima semakin menjelaskan, seakan meminta Teduh menyampaikan ke Bening.
Ada pesan yang terselebung, lupakan Bumi dan ada aku.
Kesamaan lagu lawas
– If the pain that I’m feeling’s so strong Is the reason, I’m holding on –
Suara Bon Jovi dalam lagu This Ain’t a Love Song mengalihkan perhatian Teduh dari celotehnya Sima. Entah apa yang dititipkan semesta, mimpi persahabatan dan cinta seakan ada dalam kisah tunas tunas yang sedang bertumbuh ini.
Teduh cukup heran dengan lagu yang diputar di coffee shop ini, karena lagu lawas mendominasi sedangkan yang hadir disana hampir sebagian banyak seumuran dia.
“ Siapa yang suka Bon Jovi disini “ , pertanyaan Teguh membuat curhatan Sima tergeserkan,
“ Bumi, dia suka banget sama Bon Jovi dan setiap ada Bumi pasti lagu-lagu dia diputar “ Sima menjawab dengan serius.
Coffee Shop Jenaka saat itu kebetulan tidak terlalu ramai jadi Sima cukup bisa lama berdialog dengan Teduh dan tiba-tiba Bumi hadir disana dan langsung menyahut “ Iya, aku suka dengan Bon Jovi karena karyanya buatku abadi “
“ Eh Bumi, kebetulan kau kesini, gantian aku yang lanjut jaga ya, Teduh santai aja ya Bumi ga gigit kok dia asyik diajak ngobrol , Bro titip sahabat aku ya sambil menepuk pundak Bumi, Sima melangkah menjauh dari mereka.
~ I’ll be there for you These five words I swear to you When you breathe, I wanna be the air for you I’ll be there for you ~
Lagu I’ll be there for you Bon Jovi lagi dan lagi membuat Teduh terdiam, tinggal Sima dan diberi kesempatan berduaan sama Bumi membuat jantung Teduh berdetak kencang,
dan lagi ini membuat dia sungguh tak karuan, sedangkan dihadapannya dalam diam Bumi jantungnya tak kalah berdentang kencangnya, lagu ini seakan benar-benar menjadi dirinya yang ingin ada buat seseorang yang dikasihinya.
Mimpi Persahabatan dan Cinta dalam kisah tunas ini semakin terlihat .
wanita didepannya ini hanya bertemu beberapa kali dan tak ada komunikasi intim diantara mereka hanya hatinya saja merasa wanita ini mengusik perhatiannya.
Pikiran dan hati mereka berdialog masing-masing dalam diam dan terasa hening, Teduh tidak tahan dengan itu , dia memulai percakapan.
“ Kata Sima kau selain disini ada kerjaan lain juga ya ? “
Bumi menjawab dengan mata tajamnya dan senyumnya membuat Teduh makin tak nyaman “ salah tingkah”
“ Iya nih, kebetulan pemilik coffee shop ini baik dan memberi ruang untuk berkarya lain, ada beberapa hal yang bisa aku kerjakan diantaranya jadi tukang ojek “
Teduh yang sedang minum kopi hampir saja keseleg mendengar penjelasan itu.
“ Kamu Ngegojek ? eh duh..” Jantung Teduh makin berdetak makin kencang, bentar ya Bumi, aku ke toilet sebentar dan dia langsung meninggalkan Bumi dalam tenang , antara memang karakternya yang tenang atau memang sudah menyangka kejadian itu terjadi.
Wanita diajak ngobrol barusan dia tahu kalau ada perhatian khusus dengannya dan dia sudah mencoba untuk menjauh bahkan melupakan tapi apa daya angin membawanya kemari , tempat dimana dia berkarya dan bertumbuh.
Teduh ditoilet salah tingkah dan dia melihat kecermin wajahnya benar-benar tidak karuan, dia kesal sekali kenapa dirinya seperti itu, merasa berhadapan dengan seorang yang dia idamkan selama ini, belum tentu juga, kan namanya dia Bumi sedangkan mas gojek itu Teguh.
Mimpi Persahabatan dan Cinta berlanjut
Kenyataan ditunggu tapi rumit
Dia menarik nafas dan menenangkan diri , keluar dari toilet bukannya kembali ketempat Bumi tapi dia melipir ke Bar coffee dan dengan sabar menunggu agak sepi tanpa perduli keadaan dia Tarik tangan Sima langsung bertanya,
“ Sima tolong jawab dengan jujur, nama lengkapnya Bumi siapa ? “
Sima ditanya dengan tiba-tiba seperti itu hanya bengong dan Teduh mulai tidak sabar, tolonglahlah Sima, aku benar-benar butuh tahu lebih jelas, Sima sendiri malah bertanya,
“ Kamu kenapa Teduh kok kesini, Bumi dimana dan tiba-tiba bertanya itu? “
Teduh tidak menjawab dia hanya memasang wajah memelas dan Sima tidak tega melihatnya
“ Teguh Bumi “
Itu nama lengkapnya.
Teduh menerima kenyataan Bumi adalah Teguh seakan hatinya retak, bagaimana tidak, ini akan menjadi rumit, sahabatnya Bening begitu mengagumi lelaki itu sedangkan tidak ada sedikitpun dalam dirinya ada naluri persaingan.
Mimpi Persahabatan dan Cinta berlanjut merumitkan langkah Bumi dan Teduh.
Bagaimana semesta akan mengharmoniskan mimpi persahabatan dan cinta Teduh Bumi ?
Tunggu di part selanjutnya…..
Kisah cinta sepasang anak muda, selalu seru membacanya. Bertemu di mana saja, bahkan di kedai kopi secara tak sengaha jadi deh Teduh-Bumi ikut mengihibur saya. Bagus ceritanya, mbak 🙂
Hihi iyaa banget.. Thanks Mba Evi
Waduh kok baca ceritanya bikin akuh jadi galau yak hehehe… Bikin penasaran ahh sama kelanjutannya
Wuah terima kasih, semoga lanjutannya bisa makin penasaran yaa hehehehe
saya paling suka kalau bacain tulisan novel tapi sedikit-sedikit gini, bacanya jadi fokus dan bisa berimaginasi sendiri di setiap part obrolannya di dialog ini, berasa kayak kehidupan kita sendiri
Senang tahunya, boleh yaa kalau ada yang kurang2nya kasi masukannya.
Setuju Ama Mei, kalo langsung sekaligus puanjaaaaang, bacanya pusing. Lebih enak gini, dikit2… Walo jadi banyak part 😅.
Mungkin Krn aku bacanya langsung ke part 11, jadi banyak bagian yg aku masih bingung mba. Ntr mau baca part2 sebelumnya dulu. Tapi ini cerita ttg 2 sahabat, bening dan teduh, yang suka dengan 1 cowo, bumi, kah? Aku masih nangkepnya begitu.
Cerita cinta dan persahabatan gini selalu menarik. Walo kdg endingnya suka nyesek 😅
Hihihi part2 sebelumnya boleh di intip di IG saya , ada Highlight Teduh Bumi. makasi yaa mba sudah meninggalkan jejak
Jadi Teguh Bumi akan menjadi milik siapa pada akhirnya… Bening atau Teduh? Aku berharap sih milih Teduh. Keinginan pembaca. Hehehe
Ha ha ha ha siapa yaa, tunggu yaa
Suka nama-nama tokohnya, kenapa nggak nulis di aplikasi KBM saja sekarang ada lomba novel lho temanya Rindu sepertinya cocok deh ceritamu
ah yaa kah… nanti coba saya cari tahu lebih detail terima kasih yaa mba
Aku baru mampir di sini.
Jadi masih mencari tongkat, biar tidak jatuh karena bingung.
Hihihi.
Ada Bumi, Teduh, Teguh dan Sima.
Eh Teguh Bumi, satu orang ya?
Hayyaaaa…
Hahahahaaha tongkatnya udah nemu belum mbaa, terima kasih yaa udah ninggalin jejak …
Rasanya semakin menghindar malah semakin semesta mendukung yaa..
Apakah ini jawaban kisah cinta Teduh berikutnya?
Mungkin saja heheehehe, Makasi yaaa udah meninggalkan jejak
Waaah… Ikut deh degan kalau baca kisah pertemuan dua manusia berbeda jenis. Bikin flashback ke kenangan lalu 💜
Asyikkk kenangan lalu,,, uhuyyyy
Aku suka ama cerita cerita bucin anak muda kebawa muda aja bawaanya hahaha
Ha ha ha masih muda kan mbaaa
Cinta hadir bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Sungguh perasaan yang tiba tak dapat dibendung. Duh romantisme ini menular sepertinya ke diriku kak hehehe
ASyikkk menularrrr, hati hati melayang yaa ha ha ha ha ha
ah…ga sabar nunggu kelanjutannya lagi…baca beginian pas hawa hujan makin mak nyess, berasa masuk ke ceritanya
Wuaah soal Hujan dengan Cinta itu.. seperti coklat hangat, nikmat hihihi