Melayani 1 karakter melunasi kekurangan, hal ini terlintas ketika 100 hari sudah kepergian seorang kakak bukan kandung, tidak ada hubungan darah hanya ada satu hal yang membuat aku merasakan bagaimana dia pantas kupanggil kakak.
100 hari berlalu saat pagi itu mendengar kabar beliau kembali ke rumah Bapa.
Sehari sebelumnya ketika diberi tahu bahwa beliau kritis aku sendiri sempat berpikir sepertinya beliau akan meninggalkan kita semua, namun ketika berita itu hadir , diri seperti terhempas.
5 Menit berlalu , mencerna apakah semuanya itu benar dan ketika menyadari dengan baik , secara tanpa sadar aku meraung , menjerit dalam kamar, air mata berderai lupa entah apa dipikirkan tetangga.
Teman Rasa Saudara
Aku memanggil beliau Kak Dodi, suami dari sahabat sekaligus kakak tak satu darah juga , Kak Wiwin seorang perempuan kuat yang kukenal puluhan tahun lalu. Tentangnya pernah aku tulis diulang tahunnya ke 50.
Mengenal kak Dodi saat kak Win berpacaran dengannya dan waktu semakin berjalan bersyukur ada dilingkaran mereka, karena mereka digolongkan manusia baik dan insan yang mengutamakan orang lain.
Seringkali aku hadir dalam moment paling berarti mereka, bahkan saat selesai pernikahan mereka jalan-jalan akupun hadir. Layaknya adik kecil yang tidak mau ditinggal seperti itulah aku.
Pacaran, menikah sampai anak-anak tumbuh semakin dewasa yang saat ini sudah kuliah, setiap waktu aku ada bersama mereka , bukan saja moment penting mereka, moment pentingkupun mereka selalu ada.
Teringat bagaimana pertama kali aku pulang ke Bali diantar ke terminal Bis, saat pertama kali naik pesawat mereka juga mengantar dan ada banyak hal yang tak bisa ditulis , mereka ada buatku.
Menjadi sahabat kak Win terasa mendapatkan bonus lebih karena mendapatkan seorang kakak wanita dan kakak laki-laki yang begitu perhatian padaku. Melayani 1 karakter melunasi salah satunya itu yang ada dalam kak Dodi.
Menjaga
Namun sebagai seorang perempuan yang mengerti sebuah hubungan , aku selalu melibatkan kak Win untuk setiap hal karena bagaimanapun akan ada saja kesempatan orang memikirkan yang diluar kita pikirkan, tentang kedekatan kami, walau sudah menganggap mereka kakak, tapi akan ada saja pihak lain mungkin berpikir berbeda.
Aku dan kak Dodi sangat menjaga hal itu , karena tak ingin hubungan bersaudaraan itu tercela hanya karena hal- hal yang tidak diinginkan terjadi tapi orang lain memakai kesempatan untuk merusaknya.
Aku mengasihi kak Wiwin melebihi dia bayangkan dan termasuk kak Dodi karena mereka ada saat aku tidak mempunyai apapun. Tak jarang mereka memberi makan saat aku tak mampu beli makanan dan membuat diri tersenyum disaat kehidupan begitu pahit.
Kak Dodi selalu memberikan terbaik yang bisa dia buat, tak jarang dia mengantarku kemanapun aku butuhkan , waktunya selalu ada dan bersyukur hal itu didukung penuh oleh kak Win.
Melayani 1 Karakter Melunasi
Ketika beliau berpulang dan saat ini 100 hari lebih , ada satu hal aku pelajari tentang kepergiannya, bagaimana melayani 1 karakter melunasi hal-hal yang mungkin menjadi kekurangan.
Sebagai sahabat dan adik buat kak Win tak jarang curahan hati sering kami lakukan , ketika pelik hidup aku temui dan banyak hal yang membuat warna terasa kelam , kak Win salah satu orang yang paling sering aku ajak dialog, begitu juga sebaliknya.
Begitu juga dengan halnya bagaimana sosok kak Dodi kadang membuat tak sepaham , namun sebagai orang yang mengasihinya tentu dengan segala usaha dilakukan untuk tetap menjadi sosok yang kami hormati.
Hingga aku sempat berkata,
Rasanya bila kak Dodi sudah melakukan satu hal yang kita kurang sepaham maka dia menjadi sosok sempurna, bila itu terjadi apa peran kita sebagai insan yang saling mendukung ?
Melayani 1 karakter melunasi kekurangan yang kami liat dalam kak Dodi, Dia adalah seseorang yang sangat perduli pada orang lain, soal keluarga tidak perlu kujelaskan, diluar itu beliau diterima oleh banyak kalangan.
Sifat melayaninya itulah yang menjadi contoh besar , memuat dia diterima dan yang harus kami lanjutkan, Bagaimana banyak orang kehilangan dia saat kepergiannya bukti nyata bahwa kekurangan dalam dirinya lunas dengan karakter melayani.
Terbaik dalam Hidup – Melayani
Greatness come from serving
Kalimat itu aku dengar saat kebaktian di minggu setelah 100 hari berpulangnya kak Dodi.
Ketika kudengar itu langsung teringat sosok Kak Dodi, seseorang yang mau mengorbankan diri dan waktu, untuk banyak pihak. Melayani 1 karakter melunasi mencakup Mendahulukan Kepentingan Orang Lain, Rela Melepaskan Hak, Berani dan Rela Berkorban, Berorientasi Memuliakan Allah
Empat sifat dalam melayani itu tidak semua orang mampu melakukannya karena itu bisa dibilang sangat berat yang berdasarkan menurunkan ego dan kak Dodi sudah melakukannya.
Bangga & Terima kasih
Untukmu,
Kak Dodi yang telah bersama Tuhan
Terima kasih sudah menjadi insan yang telah meninggalkan satu karakter yang kuat, belajar darimu kak ,
bahwa
Semua hal dibumi ini tak berarti bila tak mempunya karakter MELAYANI
Kau sudah meneruskan yang Tuhan contohkan dan aku bersama kak Win serta anak-anak akan terus belajar untuk mampu meneruskan karakter melayani itu.
Melayani 1 karakter melunasi
Untukmu Kak Wiwin & anak-anak
Seperti 100 bunga mawar warna warni ini,
Melayani 1 karakter melunasi
Marilah kita melanjutkan langkah kita, mari tetap melangkah meneruskan teladan Tuhan dan Kak Dodi dan buat kehidupan makin berwarna indah dengan keberadaan kita.
Terima kasih sudah menjadi kakak , anak-anak yang kuat dan tetaplah begitu.
Tuhan mengasihi kalian dan akupun juga.
Berbahagia dan banggalah telah mempunyai seorang suami, bapak yang telah mewujudkan karakter Tuhan , seperti halnya aku bangga akan kak Dodi dengan merangkai aksara ini untuknya di 100 hari berpulang dan untuk menjadi pengingat bahwa kita memiliki orang yang penuh kasih.