Gemilangnya penerimaan menjadi cerita manisku di 2018, tujuan dan semangat bagian pentingnya.
Jika boleh kukatakan 2018 adalah tahun banyak peristiwa yang mengajarkan tentang penerimaan.
2018,
Kata harus dan mesti semakin banyak hilang, dimana dalam sepanjang hidupku kata-kata itu mendominasi.
Berjuang , disiplin menuju tujuan diiringi kesukaan boleh dikata itu sifat dasarku, maka ketika perkara tidak sesuai dalam harap sebuah penerimaan itu sulit aku hadapi.
Aku akan berjuang semampuku untuk mendapatkan apa yang menjadi kehendak, kadang tak memperdulikan bagaimana semesta lebih berkuasa atas apa yang telah kurencanakan.
Akhir Tahun 2018 – Gemilangnya Penerimaan
Bertemunya tahun ini sejujurnya sangat berat buatku, berawal dari bertemu genapnya ulang tahun istimewaku. Ada suatu perkara yang rutin aku terima setiap ulang tahun, namun tahun ini untuk pertama kali aku kehilangan hal itu.
Tak bisa kujelaskan pedihnya.
Tapi aku harus menerima.
Waktu berjalan tentang penerimaan kembali kuhadapi dengan diberikan perkara lain,
direndahkan, diabaikan,
Adakah hal itu mudah ?
Entah apa yang menjadi kekuatanku, aku menerima itu tanpa perlawanan.
Waktu berjalan dengan manisnya seakan tak perduli padaku yang sedang pedih menerima pemurniaan, dia berjalan dengan anggunnya.
Hingga pengujung tahun,
Waktu seakan sejenak berhenti dan menyapaku,
Hi Nik, lihatlah apa yang akan kuperlihatkan padamu saat kau memutuskan menerima perkara yang sulit dalam hidupmu.
Aku tersenyum dan jiwa ini begitu sukacita ketika hatiku dan akalku memahami saat waktu memperlihatkan bagaimana gemilangnya sebuah penerimaan.
Apa yang menjadi rancangan awal tahun tercapai berlipat ganda, orang yang merendahkan dan mengabaikan berubah menjadi orang yang mendukungku.
Buatku itu Gemilang dan semua itu karena sebuah penerimaan.
Tujuan & Semangat
Bagaimana aku bisa melakukan itu ?
Tujuan dengan berkawan semangat.
Mengingat tujuan caraku mengusir kepedihan dan saat pedih itu berlalu hadirlah semangat, dia seperti nyawa dalam setiap langkah, memberi energi lebih mencapai tujuan dan mampu menghadapi setiap pemurnian.
Sama dengan ketika melangkah menjejahi tempat baru seperti naik gunung contohnya, setiap langkah terasa berat menapaki ketinggian, namun ketika mengingat keindahan tempat yang akan dituju lelah itu terbaikan.
Karena itulah aku selalu menyediakan waktu untuk merencanakan apa tujuan setiap tahunnya. Ada tujuan besar dan untuk memudahkan mencapai tujuan besar aku hadirkan tujuan kecil.
Seperti halnya makan sebuah roti, akan terasa lebih sulit memakan sekaligus satu bungkus roti, jauh lebih mudah dan menyenangkan jika roti dibuat di potong-potong lebih kecil.
Begitu juga tujuan atau target, ketika target harian dan bulanan tercapai , kesempatan untuk mencapai target tahunan akan lebih mudah.
Namun permurnian akan selalu hadir saat mendapatkan sesuatu.
Begitu yang selalu aku tanamkan dalam hati, akan ada saja krikil ataupun pohon penghalang pendakian, namun semuanya bisa dilewati jika ingat untuk apa mendaki hingga semangat itu tetap hadir.
Terima kasih 2018
Pedihmu,
Warnamu,
Sukacitamu,
Pemurnianmu,
Semuanya menjadikanku berujung gemilang.
Tak mungkin aku bertemu kembali denganmu namun aku akan bertemu penerusmu, semoga dia memberi hal yang jauh lebih Indah.
Selamat menyambut 2019.
all picture by Rintihan Malam