5 alasan mengapa perlu tahu positif membaca tulisan berat, ide tema ini berawal dari melihat story Instagram mba Ratri, dimana saat itu dia share post Okki Sutanto.
Kontennya sangat menarik dan aku tergelitik untuk memberi komen seperti ini ujungnya.
Banyak berpikir hidup sudah berat untuk apa konten berat, lupa kalau yg ringan semakin banyak tanpa bisa memilah, akan menjadi sampah yg memberatkan.
Kalimat itu hadir teringat ada beberapa membaca tulisanku, memberitahu bahwa tulisannya “berat” butuh waktu untuk mencernanya.
Aku termenung atas apa yang dirasa oleh pembaca yang sejujurnya ingin bertanya dimana letak beratnya.
Teringat alasan menulis hanya ingin berbagi apa yang dirasa dan menumpahkan semua pemikiran yang semakin penuh. Cara terbaik menata logika dan rasa buatku ya menulis.
5 Alasan Mengapa Perlu Tahu
Berangkat dari hal diatas, kali ini ijin berbagi pemikiranku tentang positifnya membaca tulisan berat atau mungkin lebih ke konteksnya tidak umum, diksi yang mendalam.
Ada 5 Alasan Mengapa Perlu Tahu yaitu,
1. Menguji Kesungguhan
Membaca memang menjadi hal yang tidak semua orang menyukainya, yang sukapun belum tentu senang dengan topik-topik yang konon katanya berat, tapi sejatinya itu hanya perlu menyediakan waktu lebih.
Coba jujur jawab pada diri berapa paragram tulisan yang mampu disimak, jika tulisan itu kurang diminati.
Tapi kadang diperhadapkan pada keadaan, tulisannya kurang disuka tapi butuh untuk membacanya. Nah disinilah perlu diingat kembali bahwa,
Apapun yang sungguh-sungguh dilakukan akan berdampak tepat, diluar suka ataupun tidak.
Contoh saja membaca buku, jika benar-benar menyelesaikan itu bukti bahwa kita bersungguh-sungguh atas topik yang dibaca.
Atau mungkin, ada artikel yang sejatinya kurang suka atau kurang minat tapi jika dibaca sampai habis, menjadi satu aprisiasi atas penulisnya, dampaknya adalah nilai hidupmu akan bertambah.
Bukankah membuat orang lain senang dengan perlakuan tulus, akan berdampak tepat atas langkah kita dikemudian hari.
Begitu juga dengan tulisan berat, jika memang dilakukan dengan senang hati akan terasa ringan, tanpa sadar itu membuktikan akan kesungguhan.
5 alasan mengapa perlu tahu positif membaca tulisan berat, satu hal menguji kesungguhanmu dalam bertindak.
Tidak mudah memang melakukan kesungguhan, tapi jika tidak, itu hanya membuang waktu yang sejatinya paling berharga dalam hidup.
2. Melatih ketekunan
Mungkin terlihat sama arti antara ketekunan dan kesungguhan tapi memiliki makna berbeda jika terkait konteks.
Point pertama dalam 5 alasan mengapa perlu tahu membaca tulisan berat , aku mengungkapkan tentang kesungguhan yang konteksnya jika membaca sesuatu yang berat, atau hal yang kurang diminati akan menguji kesungguhan.
Sedangkan hal ke dua ini tentang melatih ketekunan yang bertujuan membentuk.
Semakin tekun melakukan sesuatu akan membentuk kita menjadi hal yang mengakar, pondasinya akan lebih kuat. Begitu juga tulisan-tulisan terasa berat dan kurang disukai, lebih mudah melatih diri untuk bertekun.
Waktu akan selalu menempatkan sesuatu yang tidak disukai, tidak ada yang disebut tepat jika belum diuji oleh ketekunan, tanpanya belum teruji prosesnya.
Sedangkan segala hal yang tepat butuh proses bukan?
3. Tenang melihat luasnya pandang
Tulisan mudah bisa jadi membacanya dalam keriuhan, mungkin bisa sambil bercanda dengan kawan atau hal lainnya, tidak butuh fokus.
Tapi jika tulisan yang disebut berat, butuh tenang dan perlu fokus.
Hal itu perlu untuk tenang, meluangkan waktu untuk sungguh-sungguh membacanya. Memangnya apa seh untungnya jika bisa tenang? Barangkali ada yang berpikir seperti itu.
Tenang mengajak kita untuk melihat luas pandang, walau lingkupnya sempit.
Pikiran kita seperti lautan, luas tak berujung dan dalamnya tak terhingga. Butuh ketenangan untuk melihat sesuatu dihadapan. Begitu juga dengan membaca hal yang kurang disukai atau disebut berat, melatih diri untuk mendapatkan sesuatu yang luas.
Dengan melihat sesuatu dari sisi luas, akan menemukan makna atau arti tersendiri sesuai dengan kebutuhan.
4. Membentuk ketajaman
Selanjutnya, 5 alasan mengapa perlu tahu membaca tulisan berat, aku memilih membentuk ketajaman sebagai alasan keempat, dengan membaca hal-hal berat membentuk ketajaman kita berpikir.
Ketajaman akan selalu diuji oleh hal-hal yang tidak nyaman, begitu juga cara kita berpikir tajam, mengerti banyak aspek, konteks, ataupun berisi. Semua mulai dari apa yang dipandang ataupun didengar.
Berhati-hatilah melihat, mendengar sesuatu karena tanpa sadar akan membentuk kerangka hidupmu
Begitu juga dengan membaca hal berat akan membentuk cara berpikir dan kemudian membentuk keputusan yang berlanjut mengambarkan tentang hidupmu.
5. Mengerti arti Makna
Bagian terakhir dari 5 alasan mengapa perlu tahu membaca tulisan berat, mungkin kunci dari empat hal diatas, butuh kesungguhan, ketekunan, pandangan yang luas dan tajam untuk menemukan sebuah makna.
Contoh saja tulisanku tentang Tergores Terluka Boleh Bernanah Jangan, jika dibaca secara cepat dan tidak ada ketajaman pemikiran, makna yang didapat akan biasa, tapi jika direnungkan memiliki arti luas.
Mengapa boleh tergores dan terluka?
Kenapa Bernanah tidak boleh?
Dua pertanyaan itu saja sudah akan memberikan makna-makna tersendiri.
Begitu juga dengan kalimatku diatas,
…..yg ringan semakin banyak tanpa bisa memilah, akan menjadi sampah yg memberatkan.
Ringan jika banyak akan jadi berat, tapi karena isinya tidak memiliki arti dalam, akhirnya menjadi sampah.
Jika hal berat sudah membentuk hal baik dari awal terus untuk apa memilih ringan yang sejatinya berat tapi sampah akhirnya.
Akhirnya,
5 alasan mengapa perlu tahu membaca tulisan berat, tentang bagaimana berharga dirimu, perlu diberi asupan yang tepat.
Mulai dari,
Jika tidak bisa menerima apa yang diminati atau disukai, maka minati atau sukailah apa yang diterima.
Dengan memiliki minat atau kesukaan maka yang beratpun menjadi ringan. Bagaimanapun kadang ditempatkan sesuatu yang suka ga suka perlu untuk di terima dan menjadi sia-sia jika dimanfaatkan dengan baik, karena semua hal yang terjadi untuk sebuah pertumbuhan.
Bertumbuh menjadi hidup berkehidupan.
Menurutmu point mana yang paling perlu diantara 5 alasan mengapa perlu tahu membaca tulisan berat?
6 Responses
Jujurly, akhir2 ini aku jarang membaca apalagi bacaan yang berat, karena biasanya aku jadi kebanyakan berpikir dan bukan ke arah yang lebih baik. Tapi memang harus diakui, membaca yang berat memang menguji kesabaran. Mengulang lagi dr awal ketika ada yg ga dipahami, sampai bener2 dapat maknanya. Butuh ketekunan deh untuk ini.
Iya mba, yang aku sering dapat itu melatih ketekunan, karena ada bosannya juga kadang he he he , tapi dengan sadar itu baik buat banyak hal jadi tetap dibaca.
Membentuk ketajaman & memahami artik makna, bisa kita peroleh jika berkenan membaca bacaan yang terasa berat. Jujur saja, awal suka baca aku cukup pemilih lebih suka komik dan novel namun aku sadar butuh juga bacaan berbobot apalagi yang bisa meningkatkan pengetahuan serta wawasan.
Nah, kalau terlalu membiasakan diri sama segala hal yang ringan. Takutnya logika jadi kurang terasah, terlalu nyaman di zona itu itu aja, sulit berkembang dan yup keluasan berpikir pun jadi kaya terkukung di situ-situ aja. Sedangkan waktu terus berlalu, serba dinamis pastinya menuntut manusia pandai beradaptasi termasuk memahami situasi serta memprediksi supaya lebih siap menghadapi banyak tantangan kedepannya. Lalu ketenangan akan terpancar nyata jika sudah terbiasa membaca yang berat, semakin berisi semakin tenang. Makasih mba Nik sudah membuat tulisan syarat akan makna dan mengingatkan juga.
Terima kasih juga sudah menyediakan waktu membacanya La, iya kita butuh lebih mewartakan juga kalau perlu membaca hal-hal yang kurang kita suka untuk mengasah ketajaman berpikir.
Siaga dengan dinamisnya hidup hingga sigap memikirkan solusinya.
Setuju untuk menekuni topik yang dinilai berat.
Tapi yaa, ka Nik… aku gak pernah ngerasa membaca itu membuang waktu.
Bagiku, paham atau tidak paham, mengerti atau tidak mengerti hanyalah kebutuhan dasar bagi jiwa. Kadang, otak dipaksa mengerti sebagaimana pun dalamnya juga ga bisa kalau memang ga dibutuhkan dalam hidup.
Seperti saat kuliah dulu..
Yang diingat hanya yang memang bermanfaat untuk sehari-hari… kalau engga, uda banyak juga yang lupa.
Karena otak butuh asupan, namun dengan kapasitas yang sangat terbatas.
Jadilah kudu terus dilatih dengan membaca, memahami walah belum tentu mengerti.
Setuju banget, membaca itu membawa waktu.
konteksnya membuang waktu juga sesuatu dilakukan tidak sungguh-sungguh.
Aku sering membaca awalnya tidak paham tapi lanjut aja, semakin kesini melihat otak itu ajaib banget, waktu membaca tidak paham tapi pada saat dibutuhkan teringat.
Karena jadi makin senang membaca.