30 hari bercerita salah satu hal yang aku lakukan tanpa rencana di 2019 ini, melalui akun sosmedku di Instragram.
Berawal beberapa teman blogger yang sudah lebih dulu ikut dan jujur saja aku sendiri tidaklah terlalu tertarik.
Mengingat belakangan kantor sedikit butuh perhatian, rasanya aku ragu untuk mengikuti tantangan 30 hari bercerita.
Namun akhirnya memang waktu pintar menggoda , melalui salah satu team komunitas IDC Bangga Indonesia, dia menulis sesuatu yang membuat aku tergoda ikut.
Akan tetapi tantangan itu tidak sepenuhnya ketentuan yang sudah di rancangkan diikuti, yang aku mau ambil hanyalah bagaimana melatih diri untuk setia menulis dalam 30 hari.
Disiplin – Melangkahlah Engkau akan mengerti.
Setelah selesai melakukan tantangan itu , rasa senang hadir dalam diri. Karena ternyata ada banyak yang bisa didapat.
Bagaimana melangkahlah engkau mengerti terbukti , dimana awalnya aku tidak berminat dan ragu.
Sampai akhirnya memutuskan melangkah ikut tantangan menulis bercerita di caption Instragram, diteguhkan kembali tentang beberapa hal.
Disiplin contohnya, tidak mudah untuk menceritakan selama 30 hari berturut-turut tanpa henti. Butuh foto dan penyesuaian apa yang akan di ceritakan.
Kepekaan akan kejadian hari itu juga di tuntut , karena hal yang paling mudah diambil tentang bagaimana keseharian terjadi.
Tema Cerita
Berikut tema yang aku pilih dalam bercerita selama 30 hari melalui caption Instagram.
- Siapa Aku ?
- Matahari & Rindu
- Kuat dalam kelemahan
- Dalam prasangka
- Kenapa & Bagaimana
- Sampai Jumpa
- Cemburu
- Kosong & Penuh
- Sukacita
- Akar & Buah
- Kecewa
- Nada-Waktu-Rasa
- Seimbang & Adil
- Berani & Bertumbuh
- Hening
- Teduh dalam Henti
- Bersuka dalam Sepi
- Memahami, melihat dari atas
- Perbedaan & Senja
- Tujuan
- Senja & Pilihan
- Cinta
- Ranting
- Akar & Rendah
- Teduh
- Dibentuk & tak Abadi
- Pudar
- Murni
- Aku sedang menaruh rasa padamu.
- Terima kasih.
30 Cerita itu tak semua murni ideku sendiri, ada saatnya dimana hari begitu penatnya, banyak hal yang perlu diselesaikan hingga ide cerita itu tak ada.
Disinilah letak membutuhkan orang lain, aku minta saran beberapa teman bahkan aku sempat buat di story IG.
Hingga aku kembali sadar bahwa
Keberhasilan itu tak akan bisa dicapai tanpa dukungan orang lain
Selain tentang membutuhkan orang lain, aku juga belajar bagaimana ide menulis itu dimulai dengan lakukan saja dulu dan seterusnya akan mengalir.
Seperti tentang Cemburu, aku paling ingat dari 30 cerita yang aku tuangkan cemburu punya kesan tersendiri.
Aku membuatnya saat bangun tidur di pagi hari dan dimulai dari judul tanpa ada ide apapun sebelumnya.
Hanya menulis dan waktu dengan baik hatinya menuntun.
Satu persatu cerita itu keluar hingga jadilah satu cerita tentang Cemburu. lebih menyenangkan ketika banyak kawan suka dengan tulisanku itu.
Puisi & Galau
Beberapa kawan berkata padaku bahwa cerita yang aku tuangkan itu lebih tepat puisi bukan cerita , aku sendiri menerima apa yang menjadi ungkapan mereka.
Memang benar , tanpa sadar aku menceritakan sesuatu kadang orang mengerutkan keningnya dulu memahami apa maksud dari tulisanku,
Maafkan ya pembaca, karena diantaranya memang aku ingin menyelipkan satu dua rahasia yang hanya bisa di mengerti beberapa orang.
Selain Puisi ada juga yang bilang kalau tulisanku galau, ha ha ha kalau yang ini aku kurang paham seh.
Yang pasti tulisanku itu semua pernah aku alami namun saat aku menulisnya di caption Instagram belum tentu semuanya saat itu terjadi.
Bisa saja kejadian itu orang lain mengalami dan aku teringat dengan apa yang pernah aku alami. Hingga berbagi untuk memahami dari sudut pandangku.
Cerita Jejak Sukacita
Selain tentang disiplin hal yang paling aku suka tentang bagaimana aku bisa memasukkan hastag sendiri.
Tujuan nantinya ingin hastag itu menjadi cerita bersama.
Bagaimana nanti aku ingin mengajak kawan-kawan itu bercerita jejak sukacita dengan versi masing-masing
Tepat tahun ini, sudah 3 tahun aku sudah menuangkan ide-ide tulisanku di blog dan hari ini adalah tanggal 3 bulan 3.
Bagaimana jika aku membuat #GiveAway apakah ada yang mau ikut ?
