Bertemu Cisadon sudut Sentul
Waktu melesat seperti panah, bahkan terasa jauh lebh cepat dari itu. 11 Maret 2025 sudah, tidak terasa kisah manis tentang sudut Sentul Bogor, Cisadon desa menarik yang menjadi tujuan para penikmat trekking dan pelari.
Februari lalu aku bertemu Cisadon sudut Sentul Bogor itu bukanlah suatu rencana, seorang kawan menyebar informasi bahwa akan melakukan kegiatan sosial didaerah itu dan aku tertarik untuk ikut dalam kegiatan itu.
Perjalanan memang selalu membuat aku bergairah, setiap langkah memberi makna, bertemu hal baru, orang baru memberi pengetahuan yang belum tentu didapatkan di bangku sekolah ataupun buku-buku.
Karena itulah menyukai traveling adalah suatu harta yang tak ternilai, bersamanya memiliki energi besar.
Begitulah kisah perjalanan selalu memiliki arti tersendiri. Bagaimana dengan perjalanan Cisadon?
Mari temukan dalam tulisan berikut, semoga sudi untuk membacanya sampai selesai.
BACA JUGA : Kisah Waerebo – kutemukan kekuatan di wajahmu
Bertemu Cisadon Sudut Sentul – Keindahan Alam Bogor
Hampir tiga puluh tahun hidup di Jakarta dan sekitarnya, Sentul Bogor bukanlah daerah yang menggoda seperti saat ini, Bogor memang satu tujuan yang menarik dari zaman dulu sama sekarang, tapi bukan Sentul.
Tapi berapa tahun belakangan Sentul menjadi sangat menggoda, layaknya gadis manis dia mendadani dirinya dengan segala hal mengikuti era yang terus datang memberi keindahan.
Kehidupan berputar terus menawarkan keindahan, kenyaman dan memberi suatu pengetahuan hingga 2020 waktu memberi suatu perintah.
Diam dan belajarlah
BACA : Pengetahuan-iman-menembus-waktu-covid19
Hingga Sentul menjadi gadis molek, manis , menawan yang jadi incaran banyak insan untuk bertemu.
Akhirnya aku bertemu Cisadon sudut Sentul pertama kali di Februari lalu, sebelumnya Sentul pernah dikunjungin dengan trekking dibagian Sentul lainnya dan bolak balik menikmati indah nikmat ragam kafe yang sudah bertebar disana.
Hingga kali ini dalam Februari aku bertemu Cisadon sudut Sentul memiliki kisah manis dalam perjalanannya, bersama terjal, sendu, manis alamnya yang kami melewatinya merasa riang.
Terjal

Awal perjalanan aku bersama kawan bukanlah dengan jalan kaki, membawa barang cukup memberatkan kami menyewa kendaraan. Berada di area Bogor, Sentul tentu akan memiliki karakter dingin dan curah hujan yang lebih banyak dari daerah Jakarta.
Karena itulah Sentul menjadi pilihan menarik untuk menikmati waktu. Perbukitan yang jadi satu karakter daerah itu menjadi ladang menyegarkan bagi industri pariwisata khususnya trekking.
Kala bertemu Cisadon sudut Sentul Februari lalu, aku tidak menduga kalau perjalanan dengan kendaraan terasa sangat menantang. Walau dalam mobil keseruan sangat aku nikmati karena jalannya terjal. Menantang dan Seru.

Sendu
Terlihat kurang semangat ketika membaca sendu itu tapi percayalah, ketika kami terutama aku menatap sendunya alam Cisadon melalui kabut menyapa membawa gairah tersendiri.
Dingin memang hal yang kurang dinikmati olehku, dimana aku seorang yang sanget mencintai matahari dan laut.
Laut dan matahari bagian terpenting dalam langkahku.
BACA JUGA : Aku dengan bawah lautnya Indonesia
Tentu setiap insan butuh perubahan untuk bertumbuh, begitu juga ketika bertemu Cisadon sudut Sentul kala itu, aku merasa mendapatkan energi baru ketika kabut itu menyapa. Dingin itu berubah menjadi segar dan banyak keindahan ditangkap bersamanya.

Kisah manis dibalik perjalanannya
Selalu ada kisah menarik dari setiap perjalanan, begitu juga ketika bertemu Cisadon sudut Sentul kala itu. Ketika selesai berkegiatan di atas kami memutuskan untuk jalan kaki kembali ke kota Sentul.
Pertemuan insan-insan yang sedang lari, sepertinya ada perlombaan lari atau mungkin hanya sebuah event tanpa perlombaan, yang pasti kami menemui banyak pelari waktu itu.
Aku tersenyum dengan semangat mereka, jalan terjal, hujan rintik dan kabut hadirpun tak mematahkan semangat mereka untuk terus berlari.
Begitu juga dengan kami, semangat melangkah begitu bersemangat. Dialog mendalam, menertawakan bagaimana lalai dan kurang fokusnya aku ketika memesan taxi online, dimana seharusnya ambil tujuan Sentul malah ambil titik di Bekasi.
Kisah lengkapnya tentang itu silahkan baca dalam tulisan Lala disini. Cerita Perjalanan Bareng Tiga Teman ke Cisadon
Dialog Mendalam
Melakukan perjalanan dengan kelompok kecil itu membawa berkat tersendiri bagiku, aku sendiri seorang yang senang melihat karakter orang. Ketika melakukan perjalanan waktu itu aku sangat senang karena melihat kawan-kawan itu memiliki karakter yang sangat baik.
Jika kau ingin mengetahui bagaimana karakter seseorang ajaklah traveling minimal lima hari dan ketika ada bertemu persoalan, lihatlah bagaimana mereka mengatasinya
Kalimat itu tepat sekali dan sudah membuktikan selama belasan tahun.
Kali ini terbukti lagi di perjalanan bertemu Cisadon sudut Sentul kala itu. Kelompok kecil dimana kami saat itu hanya empat orang. Memberi ruang pada kami untuk lebih mengenal satu sama lain.
Tentang hidup yang belakangan sedang mengatur porosnya, tentang keindahan bumi pertiwi, tentang makna sebuah kelalaian, tentang mendukung satu sama lainnya dan makna-makna hidup yang telah kita lalui.
Satu Terbaik
Bolehlah aku katakan begitu karena bertemu Cisadon kala itu memberi makna mendalam bagiku karena perjalanan itu memberi ruang nikmat pada nalar dan nurani.
Mendukung satu dengan lainnya
Aku sendiri belum lama kenal dengan kawan-kawan itu tapi entah kenapa pertemuan ini menjelaskan seakan pertemuan kami sudah terasa mengenal bertahun-tahun.
Kehidupan belakangan memperlihatkan bagaimana banyak insan lebih perduli dengan diri sendiri tapi tidak buat mereka, perjalanan dengan tanah sangat menantang itu memperlihatkan bagaimana mereka memiliki hati yang penuh perduli.
Kali ini tidak butuh lima hari, dalam belasan jam saja karakter seseorang sudah terlihat.
Seperti ketika aku yang berulang kali mau jatuh karena licin dan usiaku yang tidak muda lagi perlu jujur pada diri, bahwa arena seperti itu bukanlah tepat dilalui tanpa persiapan yang matang.
Begitulah tanpa persiapan yang matang, perjalanan kala itu membuatku sangat menantang dan saat itulah aku melihat mereka begitu sabar membantuku, mendopangku dengan memberi lengan mereka dan merelakan sepatu mereka masuk dalam lumpur karena menolongku.
Saat ini ketika menulis kenangan itu hatiku begitu terharu, betapa baiknya hidup diberi orang-orang yang perduli denganku. Sungguh perjalanan kala itu memberi pelajaran penting bahwa akan selalu ada pertolongan bagi setiap insan yang berjuang adil pada hidup. Tanpa pertolongan mereka aku sangat yakin akan jatuh berulang.
Kurang suka bersahabat dengan dingin, umur tidak muda dan tanpa persiapan matang, jalanan terjal, licin bertemu Cisadon sudut Sentul bukanlah perkara yang mudah.
Baca Juga : Senyumanmu membekukan hati – Ranu Kumbolo – 2019
Terima kasih
Maka akhirnya kisah dibalik perjalanan bertemu Cisadon sudut Sentul, ijinkanlah diri untuk berterima kasih terdalamku pada Lala, Ria dan Utie yang begitu sabar padaku saat perjalanan turun yang butuh perjuangan itu.
Terima kasih untuk dialog-dialog mendalamnya dan kiranya waktu memberi ruang pada kita untuk melakukan perjalanan bersama lagi.
Semoga kisah ini mengingatkan kita selalu bahwa kebaikan selalu menjadi juara.
Selamat menabur kebaikan.
4 Responses
Semoga nanti ada perjalanan lain lagi ya, yang bisa membekas dan terus menjadi kanangan manis💕
Sebuah kesempatan berharga sekali bisa pergi ke Cisadon berempat. Meski lumayan banyak ujian sebelum tiba di Cisadon, rupanya memang ada pertanda hahhaha. Untunglah semua pada tenang dan bisa legowo ya mba.
Cisadon sangat menarik buat di jelajah bahkan dalam kondisi berkabut sekalipun. Beneran bikin bisa menikmati momen bercengkrama sama alam sekaligus ngobrol berfaedah sama teman-teman. Terima kasih sudah menuliskan kisah menarik ini 🤩✨.
Perjalanan Cisadon yang penuh cerita dan makna, bener bgt mb Nik…rasanya kayak udah kenal kalian bertahun-tahun deh, bersyukur bgt bisa merasakan banyak proses berharga selama barang-bareng. Semoga akan ada perjalanan lainnya ya, love 🫶
“kebaikan selalu menjadi juara” terimakasih sudah mengingatkan ya kak :’)